7 Kontak untuk Mendukung Keberhasilan Menyusui | OTC Digest
menyusui_7_kontak_konselor_ASI

7 Kontak untuk Mendukung Keberhasilan Menyusui

Buat “Mahmud Abas” (mamah muda anak baru satu), kegiatan menyusui bisa bikin dag dig dug. Khawatir ASI (air susu ibu) tidak keluar, atau tidak cukup. Upaya untuk mendukung keberhasilan menyusui perlu dilakukan sejak masa kehamilan, sebelum si kecil lahir. “Untuk keberhasilan menyusui, sebaiknya ada tujuh kontak dengan konselor laktasi. Dimulai pada usia kehamilan 28 minggu, lalu 36 minggu,” ujar dr. Anjar Setiani, Sp.A dari RSIA Kemang Medical Care (KMC), Jakarta.

Melalui 7 kontak tersebut, ibu akan belajar tips untuk memberikan ASI eksklusif, dan melanjutkan pemberian ASI sampai 2 tahun. Konselor laktasi juga akan memaparkan kendala/tantangan apa saja yang sering muncul saat menyusui. “Apalagi untuk ibu-ibu muda, belum terbayang apa yang harus dilakukan setelah bayi lahir, bagaimana cara menyusui. Jadi kita persiapkan sejak awal,” tutur dr. Anjar, dalam seminar dan edukasi untuk memperingati ulang tahun RSIA Kemang ke-10 di Jakarta, Minggu (10/03/2019).

(Sumber foto: RSIA Kemang)

 

Pada kontak pertama (usia kehamilan 28 minggu), ibu akan belajar soal hal-hal mendasar tentang cara menyusui. Termasuk anatomi payudara, dan proses produksi ASI di dalam tubuh. IMD (inisiasi menyusui dini), posisi menyusui, perlekatan mulut bayi saat menyusu, hingga merawat payudara selama hamil dan menyusui, juga akan diajarkan.

Lanjut pada kontak kedua (usia kehamilan 36 minggu), pembelajaran dititikberatkan seputar IMD. Konselor laktasi juga akan menjelaskan soal produksi ASI dalam 3 hari pertama setelah persalinan, dan mulai ibu mulai dilatih praktik menyusui dengan boneka. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai IMD, dan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mendukung kelancaran IMD.

Kontak ketiga dilakukan melalui IMD, segera setelah bayi lahir. Ibu-ibu milenial pasti sudah sangat familiar dengan IMD dan bagaimana prosesnya. Ya, bayi diletakkan telungkup di perut/dada ibu, dan dibiarkan mencari sendiri puting ibu. Proses ini dilakukan sekitar satu jam. Kontak kulit antara ibu dan bayi akan menciptakan ikatan kuat, yang akan merangsang keluarnya kolostrum, sekaligus membuat rahim berkontraksi sehingga perdarahan akibat persalinan bisa segera berhenti.

Baca juga: Menyusui, Risiko Diabetes Turun Setengahnya

Kontak keempat dijalankan pada 1-2 hari setelah persalinan, ketika ibu masih di RS. Konselor laktasi akan membantu ibu menempatkan bayi dalam posisi yang tepat, sehingga terjadi perlekatan yang optimal antara mulut bayi dengan puting susu ibu. Ini sangat penting untuk memudahkan bayi mengisap puting, sehingga ASI keluar dengan lancar. 

Hari ketujuh setelah bayi lahir adalah kontak kelima. Saat ini, bayi perlu dibawa kembail ke RS untuk dipantau perkembangannya. Jangan lupa, ibu pun perlu kembali bertemu dengan konselor laktasi. Ini untuk menilai cara menyusui dan keberhasilan menyusui selama satu minggu.

Usai masa nifas (35-40 hari pasca melahirkan) adalah saatnya ibu kembali menemui konselor laktasi. Ibu bisa mengungkapkan segala kendala atau keluhan yang ditemui selama menyusui, misalnya lecet pada area puting. Konselor laktasi dan dokter akan menilai permasalahan ibu, dan membantu ibu menemukan jalan keluarnya. Jadi, jangan malu dan ragu untuk bercerita!

Kontak terakhir (ketujuh) dilakukan saat bayi berusia 60 hari, atau 2 minggu sebelum ibu kembali bekerja. Tahap terakhir ini sangat penting bagi ibu bekerja. Saat inilah diajarkan cara memompa ASI, menyimpan dan menabung ASI perah, serta tata cara pemberian ASI perah kepada bayi selama ibu bekerja di kantor.

Baca juga: Aturan Menyimpan ASI untuk Ibu Bekerja

Dr. Anjar mengingatkan, jangan datang sendirian ke konselor laktasi. “Ajaklah serta suami, orangtua, mertua, dan semua orang yang tinggal serumah,” tegasnya. Ini penting untuk mengedukasi semua orang terdekat ibu soal pentingnya ASI ekskusif, serta memahami berbagai kendala yang mungkin muncul, dan usaha untuk mengatasinya. “Sehingga tercipta suasana yang kondusif untuk mendukung pemberian ASI,” imbuhnya.

Poli laktasi di RSIA Kemang yang merupakan pelopor untuk program laktasi, tak ubahnya seperti ruang tamu untuk menerima keluarga besar. Seluruh anggota keluarga bisa bertanya seputar ASI dan proses menyusui, sehingga semua orang yang terdekat ibu bisa paham dan mendukung ibu sepenuhnya. Poli laktasi di RSIA Kemang buka setiap hari; Senin – Sabtu (08.00-16.00), dan Minggu (08.00-12.000). (nid)

_________________________________

Ilustrasi: People photo created by freepik - www.freepik.com