Memakai sepatu bertumit tinggi (high heels) membuat kaki tampak jenjang. Sayangnya, ini juga berisiko bagi kesehatan. “Hak tinggi sangat berbahaya bagi lutut karena bisa menyebabkan perkapuran dini,” terang dr. L. Andre S. Pontoh, Sp.OT (K), spesialis bedah ortopedi dari RS Pondok Indah, Jakarta.
Perkapuran atau istilah medisnya osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan pada sendi mulai ‘aus’. Tulang rawan berfungsi menahan tekanan antara dua tulang yang bertemu, dan membuat persendian bergerak dengan mulus. Bila tulang rawan terkikis, muncul rasa nyeri, kaku dan bengkak pada sendi. Ketika tulang rawan makin menipis, terjadi pertumbuhan jaringan tulang baru pada tulang di sekitar tulang rawan, sebagai cara tubuh memperbaiki diri. Akibatnya sendi jadi membesar. Pada kasus berat, tulang rawan habis sama sekali sehingga kedua tulang langsung bergesekan. Sakitnya tak tertahankan.
Ketika berjalan dengan hak tinggi, hentakan bergerak naik dari tumit ke bagian atas tubuh, dan memberi tekanan besar pada lutut. Dalam posisi berdiri, tekanannya pun luar biasa karena lutut menumpu bobot tubuh. Bila berlangsung terus menerus dan dalam waktu lama, akan terjadi degenerasi (penurunan fungsi) sendi lutut. Tanda awalnya antara lain nyeri di lutut bagian depan, lutut nyeri atau berbunyi saat bangun dari duduk.
Disebut hak tinggi bila jarak antara jari kaki dan tumit >4 cm. Risiko osteoartritis meningkat bila tumit tinggi dipakai seharian, setiap hari. “Makin lama dan makin sering memakai hak tinggi, risikonya pun makin besar,” terang dr. Andre. Bila hanya mengenakannya sebentar dan sesekali, tidak masalah.
Menurut dr. Andre, sebagian besar kasus tidak perlu operasi. “Nomor satu yang dilakukan, jangan pakai hak tinggi,” tegasnya. Tentu ini tidak memungkinkan bila pekerjaan kita menuntut pemakaian sepatu bertumit tinggi. Maka, beri kesempatan bagi kaki untuk rehat sejenak. Ganti high heels dengan alas kaki yang lebih nyaman saat istirahat makan siang. Bila bekerja di depan komputer dan tidak sedang berhadapan dengan klien atau bos, tanggalkan saja si tumit tinggi. Biarkan kaki menapak lantai; siapkan sandal di bawah meja kerja.
Hindari mengenakan tumit tinggi dalam perjalanan pulang-pergi ke kantor. Simpan sepatu kerja di kantor dan kenakan alas kaki yang nyaman untuk menempuh perjalanan. Bila tidak memungkinkan, maka simpan sepatu di dalam tas. Repot, tapi demi kesehatan, tak ada ruginya sedikit ‘berkorban’.
Ada anggapan, glukosamin dan kolang-kaling bisa menjaga kesehatan sendi. Ini populer di kalangan pelari, yang juga berisiko mengalami cidera lutut. “Memang glukosamin dan kolang-kaling memiliki kemampuan anti radang. Tapi belum ada riset yang membuktikan bahwa keduanya bisa melindungi sendi, jadi saya tidak bisa memberi anjuran,” tutur dr. Andre. Obat-obatan yang dioles seperti balsam atau spray hanya berfungsi mengurangi rasa sakit, bukan mengobati. (nid)