Senam Tingkatkan Kecerdasan Bayi

Senam Tingkatkan Kecerdasan Bayi

Sejak usia 3 bulan, bayi bisa dilatih senam untuk mempercepat kecerdasan majemuk. Dengan senam, bayi prematur dapat mengejar keterlambatan tumbuh kembangnya.

Seorang instruktur senam anak dan yoga duduk dengan posisi kaki rapat dan lurus ke depan. Boneka bayi didudukkan pada kakinya. Perlahan kakinya dilipat ke atas, sehingga boneka meluncur ke ujung kaki. Dan hap, boneka itu ditangkap. Gerakan itu diikuti 200-an ibu dengan bayinya.

Itu adalah gerakan Let’s Slide, salah satu variasi gerakan senam untuk bayi. Senam bayi, “Dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak,” ujar instruktur Patria Arum Dati.

Senam bisa untuk bayi prematur, guna mengejar keterlambatan tumbuh kembangnya. Untuk bayi normal, senam dapat mempercepat kecerdasan majemuknya. Seperti daya tangkap, pendengaran, penglihatan, koordinasi gerak dan melancarkan peredaran darah.

Senam dilakukan pada bayi usia 3 bulan sampai 1 tahun. “Bisa dilakukan sampai umur 2 tahun,” ujar Patria. Senam disesuaikan dengan periode pertumbuhan anak. Periode awal dilakukan saat anak berusia 3 – 6 bulan. Saat bayi mulai merangkak dan duduk, perlu  kekuatan tangan dan kaki untuk menopang tubuh. Senam bisa dilakukan dalam posisi bayi tengkurap. Sambil menekan pantat bayi, si kecil dilatih membuka genggaman dan meraba wajahnya.

Kemudian tangan bayi dijulurkan ke depan, agar dia terangsang membuka genggaman. Dada diangkat perlahan agar bayi mengangkat kepala lebih tinggi, sehingga otot-otot punggung makin kuat, untuk mempercepat bayi bisa duduk.

“Tiap program dilakukan sekitar 10 gerakan, antara lain untuk punggung, lengan dan pangkal paha,” ujar Patria. Variasi gerakan ditingkatkan, saat bayi berusia 6 – 9 bulan, dan usia 9 bulan – 1 tahun, saat anak mulai belajar berdiri dan berjalan.

Tujuan variasi gerakan selain untuk menguatkan otot, juga untuk melatih kelenturan gerak, meningkatkan reflek anak dan koordinasi gerak tubuh. “Gerakan mengangkat anak dalam posisi tidur menelungkup dan diayunkan, tujuannya untuk melatih keberanian anak,” papar Patria.

Bayi yang melakukan senam, umumnya perkembangan saraf motorik, sensorik dan kognitifnya lebih baik daripada yang tidak senam. Juga pendengaran dan penglihatannya.

Senam dapat dilakukan di mana saja dan tidak harus menggunakan alat bantu khusus. Orangtua harus mengikuti gerakan anak, jangan memaksa. Untuk hasil maksimal, lakukan tiap hari, pagi dan sore.

Komunikasi yang baik antara orangtua dengan bayi, membuat senam mudah dilakukan, karena bayi sudah terbiasa dengan sentuhan dan suara si ibu. Yang perlu diingat, lakukan senam dalam suasana gembira. Senam anak juga bagian dari permainan. (jie)