Hampir semua orang pernah mengalami radang tenggorokan, terlebih anak-anak. Sistem imun anak memang masih lemah. Biasanya, jika rasa nyeri yang timbul belum parah, jarang orangtua mau mengantar anaknya ke dokter untuk periksa. Padahal radang tenggorokan yang berlarut-larut bisa menyebabkan kondisi yang lebih berat.
“Radang tenggorokan adalah peradangan yang terjadi di tenggorokan, akibat infeksi, alergi atau iritasi,” ucap dr. Endang Mangunkusumo, Sp.THT dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Keluhan yang muncul bervariasi, dari sekadar rasa gatal di tenggorokan, sampai nyeri berat yang bisa membuat penderita sulit menelan.
Infeksi merupakan penyebab utama radang tenggorokan. “Penyebabnya bisa karena infeksi virus atau bakteri,” kata dr. Endang. “Biasanya, jika karena infeksi virus, dahak yang keluar berwarna putih. Sedangkan jika karena infeksi bakteri, dahak yang keluar berwarna kuning,” ujarnya.
Menurutnya, jika infeksi disebabkan oleh virus, penderita tidak perlu minum antibiotik. Cukup istirahat dan biarkan kekebalan tubuh yang mengatasinya. Pada sebagian besar kasus, keluhan karena radang tenggorokan akan reda dengan sendirinya.
Untuk membantu meringankan rasa sakit, dokter biasanya memberikan obat yang bersifat pain reliever. Misalnya asetaminofen (parasetamol) atau ibuprofen, yang dapat membantu mengatasi rasa sakit dan demam. Berkumur dengan air garam hangat, juga bisa membantu. Atau berkumur dengan obat kumur anestetik (anesthetic throat gargle).
Iritasi dan alergi
Iritasi bisa menjadi penyebab radang tenggorokan. Iritasi biasanya disebabkan oleh makanan, yaitu makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, terlalu panas atau dingin dan makanan yang terlalu bergetah. Iritasi dan radang tenggorokan juga bisa terjadi pada mereka yang bekerja di lingkungan pabrik, karena menghirup zat kimia tertentu.
Ada pun alergi merupakan reaksi hipersensitif pada orang yang memiliki bakat alergi. Alergi bisa disebabkan berbagai macam, seperti makanan dan minuman, obat-obatan tertentu, cuaca dan debu.
Zat yang menyebabkan alergi disebut alergen. Jika alergen masuk ke dalam tubuh penderita alergi, tubuh akan mengeluarkan zat-zat penyebab alergi. Akibatnya, timbul reaksi tertentu, seperti gatal pada tenggorokan atau batuk-batuk. (vit)