Gizi seimbang adalah mengonsumsi makanan bervariasi dalam jumlah yang “pas”, disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Masuk sekolah, bertemu banyak teman dan mulai mengenal jajananan. Dulu, anak mulai mengenal sekolah di usia 5-6 tahun. Sekarang, usia 4 tahun anak sudah masuk taman bermain atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Aktivitas dan pola makan anak praktis berubah begitu mulai sekolah.
Pada usia 6-9 tahun, sekitar 3-6 jam waktu anak dihabiskan di sekolah dan beberapa jam untuk bermain, yang membutuhkan cukup banyak energi. Pada usia ini, anak rentan dalam pola dan jadwal makan. Setelah asyik bermain, anak makan jajanan, yang umumnya manis atau asin dan tidak berserat.
Masalah lain yang kerap terjadi pada usia ini adalah, anak kekurangan zat gizi mikro seperti besi, yodium, folat atau vitamin C dan A. Kondisi ini berpengaruh pada perkembangan psikomotorik anak, tingkat kecerdasan, kekebalan tubuh dan pertumbuhan tulang.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2004 menentukan, anak usia 4-6 tahun memerlukan vitamin A sebanyak 450 RE (retinol equivalent), folat 200 µg, zat besi 8 mg, yodium 120 µg dan zink 9,7 mg. Sementara jumlah energi yang diperlukan 1.550 kkal per hari.
Perlu variasi makanan dengan takaran yang benar. Masalahnya, masyarakat Indonesia tidak mengenal jumlah takaran yang terstandar. Prof. Ir. Hardinsyah, MS., PhD, dari Fakultas Ekologi Manusia IPB mengatakan, “Kalau di negara maju sudah terstandar. Indonesia belum.”
Tapi, berdasarkan survei di RS Cipto Mangunkumo, Jakarta, yang membuat satuan porsi, takaran satu porsi nasi adalah ¾ gelas belimbing. Kalau diukur dengan piring, tidak sampai munjung. Satu porsi sayur kurang lebih 100g, termasuk cairannya.
Ada pun satu porsi buah sekitar 50-190 gram atau 5 – 10 buah kelengkeng . Apel cukup satu biji. Jeruk besar, seperti jeruk Pontianak cukup satu buah. Jika jeruknya kecil 5-6 buah. “Prinsipnya makan harus bervariasi, jangan cuma nasi dan tempe saja,” ujar Prof. Hardinsyah.
Menu beragam idealnya terdapat dalam sarapan, makan siang mau pun makan malam. Untuk mendidik agar anak menyukai sayuran, bekal dapat berupa buah atau makanan yang mengandung sayur seperti puding buah, pastel, lumpia, pastel isi sayur dan daging. (jie)
Tabel: Anjuran makanan sehari anak usia 6-9 tahun menurut kecukupan energinya.
Bahan makanan | Jumlah / porsi |
Pagi |
Selingan pagi | Siang | Selingan sore | Malam |
Nasi Sayur Buah Tempe Daging Minyak Gula Susu |
3 2 3,5 2 3 3 2 1 |
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 - - |
0,5 - 0,5 - - 0,5 1 1 |
1 1 0,5 1 1 1 - - |
- - 0,5 - - - 0,5 - |
1 0,5 0,5 0,5 1 1 0,5 - |
Total sehari (kkal) | 1.500 | 275 | 225 | 450 | 112,5 | 437,5 |
Keterangan:
Nasi 1 porsi : ¾ gls = 100 g = 175 kkal
Sayur 1 porsi : 1 gls = 100 g = 25 kkal
Buah 1 porsi : 1-2 buah = 50-190 g = 50 kkal
Tempe 1 porsi : 2 ptg sedang = 50 g = 75 kkal
Daging 1 porsi : 1 ptg sedang = 35 g = 75 kkal
Minyak 1 porsi : 1 sdt = 5 g = 50 kkal
Gula 1 porsi : 1 sdm = 13 g = 50 kkal
Susu bubuk 1 porsi : 4 sdm = 20 g = 75 kkal