ASI Cegah Obesitas Anak | OTC Digest

ASI Cegah Obesitas Anak

Apa makanan terbaik untuk bayi? Tak ada jawaban lain kecuali: ASI (air susu ibu). Dari berbagai penelitian diketahui bahwa ASI ternyata juga dapat mencegah obesitas pada anak.

Lewat dua penelitian yang menelaah pengaruh ASI dan susu formula terhadap berat badan, para peneliti menemukan bahwa pemberian ASI dapat menurunkan kemungkinan anak mengalami obesitas di kelak kemudian hari.

Dalam penelitian pertama, yakni penelitian berskala besar, dr. Matthew W. Gillman dan rekan-rekannya dari Harvard Medical School, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, meneliti lebih dari 15.300 remaja berusia 9-14 tahun. Ditemukan bahwa mereka yang pernah mendapat ASI berpeluang lebih kecil mengalami kelebihan berat badan,  dibanding mereka yang sering minum susu formula atau hanya diberi susu formula.

Anak yang diberi ASI sebagai makanan utama selama enam bulan pertama (ASI Eksklusif) memiliki peluang lebih kecil mengalami kelebihan berat badan, ketika mereka berusia 14 tahun. Semakin lama anak mendapatkan ASI, semakin rendah  peluang untuk mengalami kegemukan. Anak yang diberi ASI minimal 7 bulan, memiliki kemungkinan 20% lebih rendah mengalami kegemukan dibanding anak yang hanya diberi ASI selama 3 bulan.

Bagaimana ASI dapat mengurangi kemungkinan terjadinya obesitas pada anak, masih belum jelas. Salah satu kemungkinannya, karena susu formula dan ASI memiliki pengaruh yang berbeda terhadap metabolisme bayi. ASI jelas berpengaruh positif terhadap penyimpanan lemak.

Penelitian kedua dilakukan para peneliti di National Institutes of Health di Bethesda, Maryland, AS. Dari penelitian ini terlihat, pengaruh pemberian ASI dan berat badan pada anak usia 3-5 tahun lebih kecil dari penelitian pertama. Tapi, sama dengan penelitian pertama, anak yang diberi ASI peluangnya lebih kecil  mengalami kegemukan.

 

Menunda makanan padat

Menunda memberikan makanan padat, menurut penelitian terbaru di Kopenhagen, Denmark, juga bisa mencegah kegemukan dan obesitas. Peneliti Dr. Kim Fleischer Michaelsen menyatakan, makin lama ibu menunda memperkenalkan makanan tambahan kepada bayi, makin rendah risiko untuk mengalami kelebihan berat badan.

Pemberian susu formula dalam botol, ternyata membentuk pola pikir bayi. Dengan menggunakan botol, bayi diarahkan untuk mengosongkan isinya. Hal ini tidak terjadi pada bayi yang diberi ASI, bayi akan mengonsumsi ASI sesuai dengan kebutuhannya. Jika bayi sudah merasa kenyang/cukup, dia akan berhenti minum dan mengeluarkan lidah untuk mengeluarkan puting susu ibunya.

Sejak lahir, bayi diketahui memiliki kemampuan untuk mengatur diri terhadap pemberian air susu ibu. Dengan mengenali keadaan dan isyarat-isyarat bahasa tubuh anak, ibu dapat mengendalikan pemberian ASI sehingga tidak terjadi kelebihan asupan yang dapat menyebabkan obesitas. (vit)

 

Baca juga: 
Kenali Gejala Diabetes Anak
Mengenali Anak Obesitas