Probiotik bisa mencegah diabetes dengan memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus, sehingga sensitivitas insulin menjadi lebih terjaga.
Latihan penguatan otot ternyata bisa sebagus latihan aerobik untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Ini cocok dilakukan di rumah, saat pandemi COVID-19.
Multivitamin ini disarankan bagi siapa saja untuk membantu menjaga stamina dan memelihara kesehatan, serta membantu tingkatkan daya tahan tubuh.
Obat antiradang atau antinyeri menjadi salah satu obat yang diberikan dalam terapi COVID-19, untuk mengurangi peradangan atau nyeri (akibat radang).
Tidak seperti mitos meditasi yang harus mengosongkan pikiran atau pun merapalkan mantra, meditasi pernapasan adalah gerakan mindfulness sederhana.
Penelitian terbaru dari Stanford School of Medicine, AS menyatakan konsumsi makanan fermentasi bisa membantu kurangi peradangan.
1000 hari pertama kehidupan anak disebut periode masa, di mana terjadi pertumbuhan yang sangat pesat. Gangguan tumbuh kembang – terutama perkembangan otak – di masa emas ini bisa berdampak fatal buat si kecil.
BPOM membantah telah mengeluarkan izin penggunaan darurat Ivermectin sebagai terapi COVID-19. Surat Edaran Distribusi Ivermectin perlu disikapi dengan bijak.
Fakto genetik menjadi penyebab terbanyak rheumatoid arthritis (RA). Tetap ada hal-hal lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit ini.
Disfungsi ereksi (DE) secara klinis diartikan sebagai ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis untuk memperoleh hubungan seks yang memuaskan.
Apa bedanya hipoksia dengan hipoksemia ya? Kedua kondisi ini memang sama-sama menunjukkan rendahnya kadar oksigen dalam tubuh, tapi pada tempat berbeda.
Zinc adalah nutrisi esensial yang tidak bisa diproduksi atau disimpan tubuh. Kita membutuhkan asupan zinc terus menerus untuk mencukupi standar kebutuhan harian.
Air kelapa muda menjadi populer belakangan ini, seturut beredarnya kabar dan kesaksian masyarakat bahwa mengonsumsinya bisa membantu menyembuhkan orang yang positif COVID-19.
Dalam meta-analisa, Munshi et al menyatakan posisi proning membantu menurunkan angka kematian pasien COVID-19 yang mengalami ARDS, saat proning dilakukan setidaknya 12 jam per hari.
Latihan penciuman ini melibatkan membaui beberapa aroma yang berbeda selama beberapa bulan untuk melatih otak mengenali bau-bau yang berbeda.