holiday blues sedih saat liburan

Waspadai Fenomena “Holiday Blues”, Sedih Selama Liburan

Musim liburan akhir tahun 2023 telah usai, saat ini kita kembali pada rutinitas harian di tahun 2024. Berlibur adalah salah satu cara terbaik menjaga kesehatan mental. Pikiran dan emosi kita lebih baik, membuat kita siap melakukan tugas atau pekerjaan di depan.  

Tetapi pada sebagian orang, alih-alih pikiran menjadi segar kembali, suasana hati justru menjadi tertekankesepian, gelisah bahkan depresi. Ini yang disebut fenomena holiday blues. Liburan kerap kali menjadi momen yang penuh emosi dan tuntutan, membuat orang merasa stres dan kelelahan. Apakah Anda salah satunya?

Holiday blues terutama dialami oleh mereka yang sudah memiliki masalah mental, seperti ansietas atau depresi. Survei yang dilakukan National Alliance on Mental Illness (NAMI) mencatat 64% orang yang sebelumnya memiliki masalah mental melaporkan bila liburan memperburuk kondisi mental mereka. 

Bukan hanya orang dewasa saja yang rentan pada holiday blues. Perubahan rutinitas, menghadapi masalah keluarga, kehilangan teman dan perasaan stres menjelang liburan dapat berkontribusi pada perasaan sedih dan depresi pada anak-anak. 

Gejala dan tanda

Gejala paling umum seseorang mengalami holiday blues adalah perasaan sedih terus menerus atau berulang, dimulai selama musim liburan. 

Perasaan ini mungkin bervariasi. Beberapa orang mungkin merasa sedih secara berkala walau tetap mengalami perasaan gembira dalam waktu singkat. 

Beberapa tanda lain yang mungkin dirasakan antara lain: 

  1. Perubahan nafsu makan atau berat badan
  2. Gangguan tidur
  3. Mood yang tidak stabil 
  4. Sulit konsentrasi
  5. Merasa bersalah atau tidak berguna
  6. Merasa lebih lelah dari biasanya
  7. Merasa tegang, khawatir atau gelisah
  8. Kehilangan kesenangan dalam melakukan hal-hal yang dulu disukai
  9. Depresi

Penyebab depresi selama liburan

Ada banyak hal yang mungkin memicu fenomena holiday blues, beberapa yang diketahui berkontribusi antara lain: 

  1. Kurang tidur. Jadwal liburan yang padat, atau berada di tempat baru, bisa menyebabkan Anda kekurangan waktu tidur, memicu stres.  
  2. Makan atau konsumsi alkohol berlebih. Beberapa orang melakukan cara yang salah untuk mengatasi rasa sedih / stres selama liburan. Makan berlebih atau konsumsi alkohol bisa menyebabkan gejala yang Anda rasakan lebih buruk. 
  3. Masalah keuangan. Pengeluaran yang berlebih selama liburan bisa memberikan tekanan finansial, memicu stres. 
  4. Isolasi dan kesepian. Tidak bisa berkumpul dengan keluarga atau teman dekat selama liburan ternyata memberi tekanan mental, menyebabkan Anda merasa kesepian. 
  5. Harapan yang tidak realistis. Kadang-kadang harapan yang terlalu muluk terhadap suasana liburan dapat menyebabkan stres, karena menciptakan tekanan untuk merasakan hal yang sangat spesifik. 

Coping dengan holiday blues

Kecuali Anda sudah menderita depresi, dokter tidak akan meresepkan obat-obat antidepresan untuk mengatasi holiday blues yang mungkin muncul. 

Dalam banyak kasus, depresi saat/pasca liburan dapat ditangani dengan perubahan gaya hidup dan dukungan sosial. Atau melakukan psikoterapi. 

Meskipun stres saat liburan biasanya bersifat jangka pendek, berbicara dengan psikolog dapat menolong. Terapis dapat membantu mengidentifikasi pola pikiran negatif yang berkontribusi pada perasaan sedih dan depresi. Mengganti hal tersebut dengan pikiran yang lebih bermanfaat, sebuah pendekatan yang dikenal sebagai terapi perilaku kognitif. 

Tips menghindari munculnya holiday blues

Mengutip NAMI ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari holiday blues:

  • Tetap berpegang pada rutinitas normal sebisa mungkin.
  • Cukup tidur. 
  • Ambil waktu untuk diri sendiri, tetapi jangan mengisolasi diri. Habiskan waktu bersama dengan orang-orang yang suportif dan perhatian. 
  • Luangkan waktu untuk berolahraga, bahkan jika itu hanya jalan kaki ke luar rumah sebentar. 
  • Susun daftar hal yang perlu dilakukan. Buat semuanya tetap sederhana. 
  • Tetapkan harapan yang masuk akal untuk aktivitas liburan, seperti berbelanja, memasak, hang outbareng teman, acara makan keluarga, dll.
  • Tetapkan budget untuk aktivitas liburan. Jangan terlalu berlebih - sehingga membebani finansial - atau terlau ketat- membuat Anda tidak bisa menikmati liburan. (jie)