Kesehatan saluran cerna penting dalam 1000 hari pertama kehidupan anak (dimulai sejak dalam kandungan sampai anak usia 2 tahun). ASI adalah makanan pertama dan utama terbaik untuk 6 bulan pertama bagi bayi. ASI mengandung probiotik dan prebiotik (oligosakrida) alami, yang sangat dibutuhkan bayi.
Bayi usia 6-8 bulan membutuhkan sekitar 650 kalori/hari. ASI dapat memenuhi 80% kebutuhan energi, sisanya didapatkan dari sumber lain. Masalah bisa muncul ketika anak mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI.
Di satu sisi, pola diet berpengaruh pada keseimbangan mikrobiota usus. “Kalau banyak mengonsumsi makanan tidak bersih, bakteri buruk berkembang dan akibatnya kena diare. Kalau cukup mengonsumsi makanan sumber probiotik atau prebioitik, keseimbangan mikrobiota usus terjaga,” papar Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Sayur dan buah adalah sumber prebiotik. Asparagus, tomat, daun bawang, bawang putih, bawang bombay, pisang, berry dan kacang-kacangan baik dikonsumsi.
Pada produk susu dan makanan bayi biasanya juga ditambah prebiotik dalam bentuk inulin atau fructo-oligosakarida (FOS) dan galakto-oligosakarida (GOS), yang adalah komponen dari susu sapi.
Probiotik bisa didapat dari produk susu dan turunannya, seperti yogurt dan keju. “Yogurt bisa dikenalkan sejak usia 6 bulan lebih. Yogurt aman untuk usus bayi,” katanya.
Susu pertumbuhan yang diperkaya probiotik atau prebiotik boleh diminum maksimal 2 gelas/hari. “Probiotik di susu biasanya dalam kondisi tidur. Akan bangun ketika diseduh dengan air hangat. Jangan menyeduh dengan air panas, karena bakteri baik dalam susu akan mati. Berdasar penelitian yang kami lakukan, dengan menggunakan air hangat, probiotik dalam kotoran (feses) masih dalam keadaan hidup. Itu berarti baik,” tutur Prof. Tati. (jie)
Baca juga : Usus Sehat Pengaruhi Fungsi otak