Konsumsi Kalsium, Agar Tulang dan Gigi Kuat, dan Jantung Sehat | OTC Digest

Konsumsi Kalsium, Agar Tulang dan Gigi Kuat, dan Jantung Sehat

Kalsium identik dengan kesehatan tulang. Juga penting untuk menjaga kesehatan jantung, sistem saraf, pembuluh darah dan kontraksi otot. Dalam tubuh terdapat 1.200 gram kalsium; 90% ada di jaringan keras (tulang dan gigi), 10% di jaringan lunak dan darah. Kalsium berperan penting dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi. Tanpa kalsium, jantung juga tidak berdetak normal, otot tidak dapat berkontraksi dengan benar, darah tidak bisa membeku dan saraf tidak dapat membawa pesan.

Saat ibu hamil, zat ini sangat dibutuhkan terutama di trimester kedua dan ketiga. Cukup konsumsi kalsium harian, tulang akan tumbuh dan kuat. Kurang  konsumsi kalsium, cadangan kalsium di tulang dan gigi akan dilepaskan untuk menutupi. Ibu hamil perlu menjaga asupan kalsium harian sejak awal kehamilan, fase hamil tua, setelah bayi lahir dan di masa menyusui. Rekomendasi para ahli, ibu hamil perlu mengonsumsi kalsium 1.200-1.500 mg/ hari.

 

Akibat Kurang Kalsium

Menurut dr. Boy Abidin, SpOG, jika ibu hamil kerap mengalami gusi berdarah, gusi terasa sakit, Hb rendah, lesu, pegal-pegal, dan kaki sering kram, itu tanda kurang kalsium. Janin akan mengambilnya dari cadangan kalsium di tubuh ibu. Akibatnya, ibu berisiko mengalami osteoporosis.

Kurang kalsium, pertumbuhan tulang dan gigi janin akan terganggu. Saat lahir, bayi bisa memiliki bentuk tulang tidak bagus, rapuh, atau rakhitis (tulang lunak dan lemah). Ada yang penutupan ubun-ubunnya tidak sempurna (fontanel). Pada bayi yang sudah agak besar, gejala kurang kalsium menyebabkan terlambatnya masa perkembangan kemampuan duduk dan merangkak.

 

Mudah Didapat

Menurut dr. Boy, sumber kalsium paling baik berasal dari makanan. Mereka yang tidak mampu mencukupi kebutuhan kalsium dari makanan, atau karena kondisi tertentu, suplemen kalsium dapat membantu. “Konsul ke dokter atau ahli gizi, sebelum mengonsumsi suplemen kalsium,” katanya.

Susu merupakan sumber kalsium terbaik. Studi menyebutkan, secangkir susu memberikan 30% dari nilai kalsium yang dibutuhkan. Selain kalsium, susu mengandung kalium, magnesium, vitamin D, dan vitamin A. Tubuh perlu vitamin D, untuk membantu menyerap kalsium. 

Kalsium juga bisa ditemukan pada produk olahan susu seperti keju dan yoghurt; kacang-kacangan dan olahannya seperti susu kedelai, tahu, tempe; almond, kacang mete; sayuran berwarna hijau seperti  bayam, brokoli, sawi hijau;  ikan laut. Sebagian besar kalsium ditemukan dalam tulang ikan, makan ikan bersama tulang akan lebih baik,  seperti pada ikan kaleng (sarden).

 

Suplemen Kalsium

Suplemen kalsium yang beredar, umumnya dalam bentuk kalsium karbonat dan kalsium sitrat. Kalsium karbonat tersedia dalam bentuk tablet, mudah dikunyah dan atau ditelan. Kalsium sitrat umumnya dalam bentuk tablet, mudah ditelan. Studi menunjukkan, kalsium sitrat lebih mudah diserap tubuh dibanding kalsium karbonat. Kalsium sitrat tidak membutuhkan asam lambung tambahan untuk penyerapannya, sementara kalsium karbonat membutuhkan. Maka, sebaiknya kalsium karbonat dikonsumsi bersama makanan.

Saat memilih suplemen kalsium, perhatikan jumlah elemen kalsium yang dikandung. Kandungan kalsium dalam suplemen kalsium karbonat lebih tinggi, dibanding kalsium sitrat. Karenanya, konsumsi kalsium sitrat harus lebih sering atau lebih banyak.

Menurut dr. Boy, tubuh dapat menyerap 500 mg kalsium atau kurang dalam satu waktu. Bila harus mengonsumsi 1000 mg kalsium/hari, bagi menjadi 2 atau lebih dosis sepanjang hari. Konsumsi kalsium dalam porsi sedang dengan interval pendek hingga 4-6 jam, lebih efektif dibanding konsumsi dalam jumlah banyak sekaligus. (Puj)