Kombucha, Benarkah Teh Fermentasi Ini Menyehatkan ? | OTC Digest

Kombucha, Benarkah Teh Fermentasi Ini Menyehatkan ?

Teh telah melewati sejarah panjang dan dikenal sebagai minuman menyehatkan, mulai dari teh oolong, teh hitam, teh hijau bahkan teh putih. Saat ini yang sedang digandrungi adalah teh fermentasi atau kombucha. Apakah kombucha juga menyehatkan?

Kombucha adalah minuman fermentasi dari teh hijau atau teh hitam, yang ditambahkan gula, ragi dan bakteri yang disebut SCOBY (symbiotic colony of bacteria and yeast). Minuman ini pun sejatinya telah ada di China sekitar 2000 tahun lalu.

Teh hijau / hitam ditambahkan SCOBY dan dibiarkan beberapa minggu sehingga terjadi proses fermentasi.

Apakah kombucha baik untuk tubuh?

Kombucha diketahui mengandung vitamin B, antioksidan dan probiotik (bakteri baik). Tetapi kandungan nutrisi di dalamnya sangat bergantung pada merk minuman dan bagaimana kombucha di buat. Jadi sebaiknya cek juga label nutrisi yang ditempel pada minuman kemasan kombucha.

Menurut data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, beberapa merk kombucha diketahui mengandung sekitar 30 kalori dan 2-8 gram gula untuk setiap kemasan 8 ons. Sementara jika dibuat dalam bentuk jus atau soda, kerap kali mengandung lebih banyak gula.

Terlepas dari banyak klaim kesehatan yang melekat pada kombucha, ahli nutrisi berpendapat belum cukup bukti ilmiah yang mendukungnya.

“Kita kekurangan riset yang terkontrol dengan baik,” terang profesor Zhaoping Li, pimpinan dari UCLA Center for Human Nutrition, Amerika Serikat. 

Klaim manfaat kesehatan yang dilabelkan pada kombucha lebih banyak datang dari studi tentang mikroorganisme manusia atau nutrisi dalam teh.

Apakah kombucha baik untuk pencernaan?

Makanan yang mengalami proses fermentasi mengandung bakteri probiotik. Konsumsi makanan fermentasi diketahui bisa meningkatkan kesehatan pencernaan, dengan menjaga keseimbangan jumlah bakteri baik dan patogen di dalam usus.

Banyak ahli nutrisi mempercayai kombucha baik untuk pencernaan berdasarkan konsep probiotik tersebut, walau sejatinya membutuhkan lebih banyak riset.

Dilansir dari laman time.com, Tracy Lockwood Beckerman, seorang ahli nutrisi dari New York City, Amerika Serikat mengatakan, “Beberapa sumber mengklaim kombucha bermanfaat dengan menurunkan peradangan dan memberikan efek antioksidan karena kandungan probiotiknya.”

Ahli lain menyatakan walau kombucha mengandung probiotik, minuman fermentasi ini tidak bisa menggantikan pola makan sehat.

Konsumsi makanan kaya serat dari buah, sayur, kacang dan biji-bijian tetap menjadi faktor terpenting untuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri baik agar bisa hidup di saluran pencernaan.

Apakah kombucha mengandung kafein?

Biasanya kombucha mengandung sedikit kafein (karena ia berasal dari teh), namun jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kopi, soda atau teh biasa.

Sekitar sepertiga kandungan kafein dalam teh tetap tertinggal setelah proses fermentasi. “Atau sekitar 10-25 mg per porsi teh hitam,” ujar Collen Chiariello, ahli nutrisi dari departemen makanan dan nutrisi di Syosset Hospital, New York, Amerika Serikat.

Jumlah tersebut tidak cukup banyak untuk memberikan efek apa pun pada sebagian besar orang.

Berapa banyak alkohol dalam kombucha?

Proses fermentasi menyebabkan kombucha mengandung sedikit alkohol, tetapi tidak cukup banyak untuk sampai menimbulkan dampak (pusing atau memabukkan).

Di Amerika serikat, rata-rata produk kombucha mengandung alkohol kurang dari 0,5%, dan berdasarkan regulasi Alcohol and Tobacco Tax and Trade Bureau dijual sebagai minuman non alkohol.

Apakah kombucha buruk untuk gigi?

Kombucha diketahui mengandung asam yang berisiko merusak gigi. Namun (lagi-lagi) dibutuhkan penelitian tentang efek kombucha bagi kesehatan gigi.

“Kami hanya bisa berspekulasi jika kombucha memiliki kadar pH (keasaman) rendah, mirip minuman soda, maka efeknyapun bisa diperbandingkan,” kata Clarisa Amarillas Gastelum, asisten profesor di Department of General Dentistry, Stony Brook School of Dental Medicine.

Kadar asam yang rendah dalam minuman berisiko merusak lapisan enamel gigi, dan cederung menyebabkan perubahan warna gigi.

Clarisa menyarankan lebih baik tidak menggunakan sedotan saat minum kombucha, dan segera kumur dengan air putih setelahnya.

Apakah baik rutin minum kombucha?

Beberapa ahli nutrisi menyatakan tidak masalah mengonsumsi kombucha tiap hari, tetapi tetap disarankan untuk konsultasi dokter tentang hal tersebut.

Beberapa ahli tidak merekomendasikan ibu hamil dan menyusui, atau mereka dengan sistem imun lemah untuk mengonsumsi kombucha. Kandungan bakteri di dalamnya ditakutkan akan berbahaya.

“Ini seperti konsep bahwa ibu hamil dan menyusui tidak disarankan mengonsumsi ikan mentah. Bakteri hidup ditakutkan menyusup dalam darah dan menyebabkan penyakit,” terang Dr. Zhaoping Li. (jie)