Kombinasi Susu dan Kacang Hijau, Unik dan kaya Nutrisi | OTC Digest
susu_kacang_hijau_alvin_nadia

Kombinasi Susu dan Kacang Hijau, Unik dan kaya Nutrisi

Generasi milenial tak kalah sibuk dengan generasi XYZ yang umumnya sudah mapan bekerja kantoran. Berangkat pagi, lalu seharian aktivitas padat. Tak jarang sampai melewatkan sarapan atau makan siang. Ini juga yang dialami presenter TV muda Nadia Soekarno. “Paling sering ngelewatin sarapan. Kalau liputan pagi, habis itu langsung bikin laporan, baru sempat makan sore,” ujarnya, dalam peluncuran Frisian Flag Purefarm Kacang Hijau. Begitu sibuknya, “Kadang kesehatan sendiri gak diperhatiin.”

Melewatkan makan sangat tidak disarankan dari segi medis. Bahkan yang sedang berdiet pun harus tetap makan tiga kali sehari, malah ditambah dua waktu snack. Kebiasaan melewatkan makan membuat tubuh kekurangan nutrisi dan kalori, yang pada akhirnya akan mengganggu metabolisme dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Untuk menyiasati masalah seperti yang dihadapi Nadia, nutrisionis muda yang juga seorang youtuber Alvin Hartanto menyarankan sumber makanan yang praktis sekaligus kaya akan proten dan karbohidrat, misalnya susu. Kombinasi susu dengan tambahan kacang hijau, menurut Alvin, sangat pas. “Sumber proteinnya jadi lengkap, hewani dan nabati,” ujarnya.

Tidak hanya mengandung makronutrisi (protein dan karbohidrat), susu dan kacang hijau juga kaya akan mikronutrisi (vitamin, mineral). Susu dikenal sebagai sumber kalsium. Kacang hijau menambah asupan mikronutrisi pada susu. “Kacang hijau kaya akan vitamin A, yang bagus untuk kulit,” tambah Alvin.

Kacang hijau sudah sangat akrab dalam keseharian masyarakat Indonesia. Rasa-rasanya, tak satu pun  orang Indonesia yang tidak pernah makan bubur kacang hijau. Kombinasi susu dan kacang hijau tak hanya kaya nutrisi, tapi juga menghasilkan rasa yang unik.

Marketing Director Consumer Dairy Frisian Flag, Felicia Julian, menjelaskan, “Yang terkandung dalam Frisian Flag Purefarm Kacang Hijau adalah ekstrak kacang hijau, bukan sekadar perisa.” Dengan kandungan 140 kkal, cukup untuk mengganjal perut dan memasok energi di saat “darurat” ketika tidak sempat sarapan atau makan siang. Tentu, yang terbaik adalah makan dengan jadwal teratur, dan susu sebagai snack yang sehat.

Asiknya lagi, rasanya tidak terlalu manis. Dalam satu takaran saji (225 ml), kandungan sukrosa (gula pasir) 8 gr. Berdasarkan AHA (American Heart Association), dalam sehari maksimal kita mengonsumsi gula olahan sebanyak 25 gr (6 sdt) untuk perempuan dan 37,5 gr (9 sdt) unutk laki-laki. Maka bisa dibilang, kadar sukrosa dalam susu ini masih aman. Tercantum kandungan gula (selain sukrosa) 18 gr. Ini berasal dari gula (karbohidrat) alami susu, yang disebut laktosa.

Ini diamini oleh Nadia. “Rasanya tidak terlalu manis. Aku pikir, yang nggak suka manis pun bakalan suka,” tutupnya. (nid)