Jahe Merah Minuman Untuk Buka Puasa, Kenapa Tidak | OTC Digest

Jahe Merah Minuman Untuk Buka Puasa, Kenapa Tidak

Selama puasa, stamina harus tetap terjaga. Jahe merah dapat membantu mengatasi gangguan kesehatan, yang kerap terjadi selama berpuasa.

Selama bulan Ramadhan umat Islam harus mengubah pola makan dan pola tidur. Perubahan ini, bila tidak pintar-pintar menyiasati, kita bisa mudah masuk angin, maag dan radang tenggorokan. Misalnya karena, minum es kala berbuka. Tanpa disadari, perut yang kosong ’kaget’ karena langsung diisi air dingin. Tenggorokan pun demikian, sehingga bisa meradang.

Perubahan pola tidur, di mana harus makan sahur pada dini hari dan tidur lebih larut karena sholat tarawih dan tadarus, bisa memicu masuk angin. Bukan berarti Ramadhan harus dilalui dengan keluh kesah. Banyak penelitian membuktikan, orang lebih sehat selagi berpuasa. Tentunya, perlu siasat agar tubuh tetap fit dan segar selama berpuasa.

Sebelum menyeruput es, sebaiknya minum teh manis hangat, untuk menetralkan perut. Usai sholat tarawih, sebelum tadarus atau saat sahur, minum secangkir hangat jahe merah (Zingiber officinale Var. Rubrum rhizoma). Sifatnya yang hangat dan pedas, dapat mencegah dan/atau mengobati masuk angin. Ia bekerja dengan menghangatkan tubuh, meluruhkan keringat, melembutkan perut dan meluruhkan angin, sehingga perut tidak kembung. Hangatnya jahe merah juga berkhasiat mengatasi radang tenggorokan, sekaligus meningkatkan stamina tubuh.

Studi oleh Wu, Keng-Liang, dkk., menyatakan bahwa jahe merah membantu pencernaan dengan menstimulasi lambung dan usus mencerna lebih baik. Riset ini dimuat dalam European Journal of Gastroenterology & Hepatology 2008.

Jahe merah mengandung lebih banyak minyak atsiri dibanding jahe jenis lain. Kandungan senyawa kimia dari jahe merah terdiri dari gingerol, zingeron, dan shogaol. Selain itu jahe merah memiliki komponen senyawa lainnya seperti dari zingerberin, kamfena, lemonin, zingiberen. Senyawa aktif inilah yang memberi manfaat kesehetan bagi tubuh. (nid-jie)