Cuaca yang demikian panas dan keting di Tanah Suci, bisa menyebabkan dehidrasi. Ini adalah kondisi di mana tubuh kekurangan cairan sehingga kemampuan untuk menjalankan fungsi normalnya menurun. Dalam press release yang diterima OTC Digest, dr. Surahman Muin, Sp.PD mengatakan bahwa minum cukup air adalah salah satu cara untuk menghindari dehidrasi.
“Air adalah salah satu asupan penting yang sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan suhu normal di dalam tubuh,” ujar dr. Surahman. Sebisa mungkin, hindari aktivitas di luar ruangan yang tidak berhubungan dengan rangkaian ibadah. “Dan jangan lupa, banyak mengkonsumsi buah-buahan yang kadar airnya lebih banyak serta istirahat cukup sehingga daya tahan tubuh bisa recovery cepat,” imbuhnya.
Usahakan agar produksi urin mencapai 40 cc/jam, dengan warna urin kuning muda dan bening. Ini bisa dicapai dengan cukup minum; usahakan minum segelas air setiap jam. Jangan tunggu haus baru minum. Haus adalah tanda, tubuh sudah kekurangan cairan.
Pola makan pun perlu diatur porsinya. Tidak perlu berlebihan, tapi jangan sampai kekurangan. Secara garis besar, atur karbohidrat 35%, protein 35% dan lemak 30% dalam satu porsi makan. jangan lupakan sayur, sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
Lakukanlah pemeriksaan kesehatan rutin, dan segera hubungi petugas kesehatan di kelompok atau kloter, bila muncul gangguan pada kesehatan. “Yang paling penting memang minum yang cukup. Tidak boleh ada perasaan haus dan lapar,” ucap dr. Surahman.
Ustadzah Mamah Dedeh menambahkan, bawa serta obat-obatan pribadi secukupnya, agar siap sedia saat dibutuhkan. Sering terjadi, penyakit bawaan jamaah kambuh saat beribadah haji, akibat kepanasan. “Jangan tergantung dengan petugas karena bisa jadi mereka tidak punya obat yang biasa dikonsumsi jamaah sehari-hari, apalagi persediaannya juga pasti terbatas,” tegas Mamah Dedeh saat memberikan tausiyah kepada calon jamaah haji di di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat.
Ia juga menganjurkan agar jamaah haji selalu membawa payung, botol minum, masker dan semprotan air saat bepergian ke mana pun. Saat di luar ruangan, minumlah air minimal satu gelas tiap satu jam, dan semprot wajah dengan air, tiap 30 menit. Ini langkah penting untuk mencegah dehidrasi
Mamah Dedeh melanjutkan, Larutan Cap Kaki Tiga bisa menjadi solusi bagi para jamaah haji untuk mencegah dan mengatasi panas dalam akibat cuaca terik di Tanah Suci. Minuman yang mengandung mineral alami (gypsum fibrosum dan calcitum) ini dipercaya bisa membantu menjaga suhu tubuh agar stabil, sehingga membantu menguatkan stamina tubuh. (nid)