Fungsi Alkohol dalam Mouthwash | OTC Digest

Fungsi Alkohol dalam Mouthwash

Ada mouthwash (obat kumur) yang mengandung alkohol, ada yang tidak. Sebenarnya, apa sih fungsi alkohol dalam obat kumur? “Pada Listerine, alkohol bukan zat aktif, melainkan hanya membantu agar obat kumur jadi lebih stabil,” ujar Sri Hartuti Kumaladewi, Head of Marketing Listerine dalam kampanye Pentingnya Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi di Jakarta (19/08/2017).

Ia melanjutkan, efektivitas Listerine tanpa alkohol, sama dengan yang mengandung alkohol, “Hanya saja rasanya lebih ringan, tidak terlalu kuat.” Umumnya, orang ras Kaukasian lebih menyukai rasa yang kuat. Berbeda dengan orang Asia yang umumnya menyukai rasa lebih lembut, dan bisa digunakan oleh anak-anak sejak usia 6 tahun.

Telah disebutkan bahwa alkohol berfungsi sebagai penstabil. Namun bukan berarti produk yang tanpa alkohol jadi kurang stabil. “Untuk membuat yang non alkohol, digunakan teknologi lebih canggih, agar keempat minyak esensial sebagai zat aktif, bisa menyatu sempurna dengan air,” papar Ibu Kumala. Tentu, perlu teknologi khusus agar minyak bisa bercampur dengan air, dan tetap stabil meski tanpa alkohol.

Adapun zat aktif dalam Listerine yakni 4 minyak esensial: eucalyptol, menthol, methyl salicylate dan thymol dengan komposisi tertentu. “Formula ini sudah dipatenkan oleh Listerine. Tidak ada mouthwash lain yang boleh menggunakan formula ini ,” tegas Ibu Kumala. Kombinasi keempat minyak esensial ini mampu menembus plak pada gigi sehingga efektif “mengoyak” lapisan biofilm yang dibentuk oleh kuman.

Sebagai informasi, kuman di dalam mulut terus berkembang bila tidak dibersihkan. Kuman-kuman ini kemudian membentuk “benteng” biofilm yang kita sebut sebagai plak. Ini adalah lapisan tipis pada gigi, terutama di celah-celah gigi dan batas di antara gigi dengan gusi. “Mouthwash biasa bisa membunuh kuman, tapi tidak mampu menembus biofilm karena tidak memiliki kombinasi empat minyak esensial,” terang Ibu Kumala.

Adapun menyikat gigi bisa membersihkan plak, tapi tidak bisa menjangkau celah di antara gigi, “Seperti kita membersihkan keayboard komputer. Hanya permukaannya yang bersih, tapi masih ada debu di antara tombol.”

Ia menganjurkan untuk berkumur dengan mouthwash sehabis menyikat gigi, agar plak yang bisa dibasmi dengan sempurna. “Plak yang dibiarkan akan memicu respons peradangan, sehingga timbul gingivitis atau radang gusi. Bila kondisinya makin berat berat, gigi bisa tanggal,” tandasnya. (nid)