Banyak orang bingung bagaimana caranya menurunkan ukuran lingkar perut atau lemak di paha. Sebuah penelitian memberikan solusi gampang, yakni sebaiknya Anda bangun lebih pagi.
Sebuah penelitian menarik melaporkan adanya hubungan antara waktu, intensitas dan durasi kita terpapar sinar matahari pagi dengan berat badan. Mereka melihat orang yang terpapar cahaya matahari pagi lebih lama memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih kecil, dibanding mereka yang telat bangun.
Pada studi ini peneliti mengevaluasi 54 partisipan (26 pria, 28 wanita), rata-rata usia 30 tahun. Mereka memakai gelang actigraphy yang bisa mengukur jumlah paparan sinar matahari dan pola tidur selama 7 hari. Asupan kalori dihitung dari daftar makanan yang mereka konsumsi.
“Semakin awal paparan cahaya matahari pagi, indeks massa tubuh lebih rendah,” papar Kathryn Reid, peneliti dan associate professor di Norhtwestern University Feinberg School of Medicine, Amerika Serikat. “Sebaliknya semakin siang ia terpapar sinar matahari, semakin besar pula IMT-nya.”
Indeks massa tubuh (IMT) merupakan ukuran (rentang) berat badan ideal. Cara menghitungnya adalah dengan membagi berat badan (dalam kg) dengan tinggi (m²). Untuk kategori orang Asia, seseorang dianggap mengalami obesitas jika IMT-nya > 25, dianggap gemuk saat IMT-nya menyentuh angka 23-24,9. Dianggap memiliki berat badan normal pada IMT kisaran 18,5-22,9, dan kurus jika IMT < 18,5.
“Cahaya matahari adalah hal yang paling mempengaruhi irama sirkardian (jam biologis) tubuh, juga berpangaruh pada keseimbangan pengaturan energi tubuh,” papar Prof. Phyllis C. Zee, peneliti sekaligus Direktur dari Northwestern Medicine Sleep and Circadian Rhythms Research Program. “Kita dianjurkan untuk lebih sering terpapar cahaya matahari pagi, sekitar 20-30 menit cukup untuk mempengaruhi IMT.”
Prof. Phyllis menjelaskan, jika seseorang tidak mendapat paparan sinar matahari pagi yang cukup, bisa menyebabkan tidak sinkronnya jam biologis tubuh. Yang nantinya akan merubah metabolisme dan memicu penambahan berat badan.
Pada dasarnya paparan sinar matahari pagi membuat tubuh lebih segar, memungkinkan kita melakukan aktivitas fisik lebih banyak, seperti olahraga ringan, membersihkan rumah atau menyiapkan sarapan, sebelum berangkat kerja.
Bangun pagi juga memungkinkan kita untuk sarapan. Di mana penelitian menyatakan mereka yang tidak sarapan lebih berisiko mengalami obesitas, karena cenderung makan/ngemil lebih banyak di siang hari. Penelitian dari sudah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah PLOS ONE ini menyimpulkan bangun lebih pagi (dan terpapar sinar matahari pagi) mempengaruhi IMT sampai 20%. (jie)