mencegah psoriasis kambuh
mencegah kekambuhan psoriasis

Bagaimana Mencegah Agar Psoriasis Tidak Sering Kambuh

Psoriasis merupakan penyakit ‘bandel’ yang gampang kambuh. Walau penyebab pasti belum diketahui, namun para ahli sepakat bila psoriasis adalah penyakit autoimun, ini berarti kondisi peradangan (inflamasi) adalah akar masalahnya, membuatnya sering kambuh.

Kondisi autoimun menyebabkan sel kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat, dalam hal ini sel kulit. Ditandai dengan gejala seperti timbulnya plak dan perubahan warna. Bisa juga menyerang bagian tubuh lain seperti sendi dan mata. 

Apa penyebab peradangan pada psiorasis?

Pada penderita psoriasis, disfungsi kekebalan menyebabkan penumpukan sel inflamasi di lapisan tengah kulit (dermis). Kondisi tersebut juga mempercepat pertumbuhan sel kulit di epidermis, lapisan terluar kulit. 

Normalnya sel-sel kulit tumbuh dan berganti dalam kurun satu bulan. Proses ini dipercepat hingga beberapa hari pada penderita psoriasis. Alih-alih terkelupas, sel-sel kulit malah menumpuk di permukaan kulit, menyebabkan munculnya plak, sisik, hingga bengkak kemerahan. 

Meskipun psoriasis adalah kondisi kulit, peradangan bisa mempengaruhi seluruh tubuh. Riset di jurnal Canadian Family Physician (2017) menunjukkan, hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, radang usus dan sendi. 

Adakah cara untuk mengatasi inflamasi?

Walau peradangan pada psoriasis diakibatkan gangguan sistem imun, studi di jurnal Nutrients (2022) menjelaskan perubahan gaya hidup dan pola makan efektif untuk mengurangi kadar inflamasi tubuh. Ini membantu mencegah psoriasis tidak sering kambuh dan meningkatkan kualitas hidup. 

Nancy Carteron MD, FACR, profesor rheumatologi di University of California, menjelaskan menggunakan metode tersebut, penderita psoriasis bisa mempertahankan kondisi remisi, yaitu jangka waktu lama tanpa mengalami gejala psoriasis. 

Selain itu, “Obat-obatan untuk psoriasis bekerja dengan mengurangi peradangan. Ini termasuk kortikosteroid topikal, obat biologis suntik dan obat oral,” terangnya. 

Bagaimana mencegah kekambuhan psoriasis?

Hingga saat ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan psoriasis, namun kebiasaan berikut dapat membantu mengurangi peradangan, sekaligus mencegah psoriasis sering kambuh.

1. Diet bernutrisi tinggi

Pola makan bergizi bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Namun, langkah-langkah berikut dapat membantu mewujudkannya: 

  1. Hindari makanan pemicu inflamasi. Makanan dan minuman tertentu mengandung zat pro-inflamasi yang meningkatkan peradangan (memicu kekambuhan psoriasis). Misalnya minuman bersoda, makanan ultra-olahan seperti camilan asin, permen dan produk daging olahan. 
  2. Konsumsi makanan anti-inflamasi. Pola makan tinggi buah, sayur, dan makanan bergizi lainnya secara konsisten mengurangi kekambuhan psoriasis. Misalnya, penelitian tahun 2018 pada 35 ribu orang (3.500 di antaranya adalah penderita psoriasis), menunjukkan bahwa mereka yang menerapkan diet Mediteranian memiliki tingkat kekambuhan lebih rendah. 

2. Jaga berat badan

Obesitas adalah faktor risiko perkembangan psoriasis. Penderita psoriasis yang gemuk – bahkan obesitas – mungkin mengalami gejala psoriasis yang lebih parah, dibanding penderita psoriasis dengan berat badan normal. 

Menurunkan berat badan akan mengurangi perandangan dalam tubuh. Penelitian di jurnal Nutrition (2020) menemukan penderita psoriasis yang kelebihan berat badan dan obesitas, kemudian berhasil menurunkan bobotnya hingga 12% mengalami perbaikan keparahan penyakit 50-75%. 

3. Gaya hidup sehat yang penting

Gaya hidup sehat akan mengurangi peradangan dan mencegah kekambuhan psoriasis, seperti: 

  1. Hindari asap rokok / berhenti merokok. Merokok sudah jelas merusak kesehatan dan memperburuk penyakit inflamasi, termasuk psoriasis. 
  2. Mengurangi konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol berlebih berkontribusi pada peradangan dan memperburuk gejala psoriasis.
  3. Aktif bergerak. Hindari duduk terlalu lama (berjam-jam) membantu mengurangi gejala psoriasis. 
  4. Cukup tidur. Kurang tidur dapat menyebabkan kondisi pro-inflamasi pada tubuh. 
  5. Mengelola stres. Stres yang berkepanjangan membuat sistem imun menjadi terlalu aktif dan berkontribusi pada pro-inflamasi. (jie)