“Dunia ada dalam telapak tangan”. Ungkapan ini terasa pas menggambarkan peran smartphone. Gawai ini membantu kita dalam banyak hal; berkomunikasi, mengusir kebosanan, penunjuk jalan atau mencari segala informasi.
Sayangnya smartphone pun berdampak negatif, membuat kita tidak lagi memerdulikan orang di sekitar. Sebagian orang bahkan kecanduan gawainya, setiap menit harus menengok ke layar hp, merasa tidak bisa lepas dari gawai.
Smartphone addiction bukan barang candaan. Studi dari Iowa State Universty, Amerika Serikat mengategorikan sebagai ketakutan tidak bisa memakai smartphone . Merujuk pada takut tidak bisa berkomunikasi, kehilangan ‘koneksi’ yang perangkat tersebut berikan, tidak bisa mengakses informasi melaluinya dan melepaskan ‘kesenangan’ yang disediakan oleh gawai ini.
Itu sebabnya kita bahkan sering menjumpai orang-orang yang bertingkah lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan ponsel. “Smartphone menjadi bagian dari diri kita, dan saat dipisahkan darinya, kita merasa ada yang kurang dalam pribadi kita. Menciptakan kondisi psikologis yang negatif,” papar Russell Clayton, pemimpin riset, sebagaimana dilansir dari huffingtonpost.com.
Terus bagaimanakah ciri-ciri seorang yang kecanduan smartphone?
- Merasa smartphone seolah bergetar / berbunyi, padahal tidak. Bila Anda pernah belaku demikian, kemudian tergesa-gesa mencarinya untuk mengecek, maka inilah pertanda paling sederhana dari smartphone addiction.
- Tidur sambil membawa ponsel, bahkan tertidur sambil memegangnya. Belum cukup dengan membawa ponsel seharian, saat tidur pun tetap dengan ingin membawa smartphone.
- Menggunakan ponsel di kamar mandi. Menurut sebuah riset, lebih dari 12 % responden yang menggunakan smartphone saat dikamar mandi.
- Panik jika ponsel tidak ada. Mungkin karena tertinggal atau lupa saat menaruhnya, yang jelas pecandu smartphone akan panik jika ponselnya tidak ada / tidak terlihat. Istilah nomophobia merujuk pada orang-orang yang takut jika kehilangan akses pada teknologi dan informasi.
- Mulai mengganggu pekerjaan. Ponsel selalu berada di sekitar meja kerja dan setiap saat ‘dimainkan’. Saat bekerja sebaiknya simpan atau jauhilah smartphone, karena bisa jadi akan mengganggu pekerjaan. Kecuali jika Anda memang bekerja di divisi mobile phone perusahaan seperti Nokia, Apple, Samsung, dll. Jika tidak, maka mungkin itu salah satu ciri kecanduan ponsel.
- Asyik bermain gawai saat bersama orang-orang terkasih. Mereka yang terlalu asik dengan smartphone-nya tergolong dalam orang yang dapat bergaul hanya didunia maya saja. Pastikan tidak mengeluarkan atau sibuk sendiri dengan ponsel Anda saat sedang bersama orang lain.
- Setiap semenit sekali selalu mengecek smartphone. Coba hitung berapa kali kamu membuka ponsel dalam sehari? Mungkin untuk melihat inbox email , atau adakah update status yang menarik, atau apakah jumlah follower Anda bertambah? Atau bahkan hanya menyalakan ponsel lalu mematikannya lagi?
Jika Anda merasa melakukan salah satu hal di atas dalam interval waktu yang tidak terlalu lama maka, mungkin kamu sudah terkena kecanduan ponsel pintar .