5 kebiasaan yang Mengancam Kesehatan Vagina | OTC Digest

5 kebiasaan yang Mengancam Kesehatan Vagina

Bagi kaum hawa penting menjaga kesehatan daerah kewanitaan. Beberapa metode perawatan miss V justru dapat mengancam kesehatan vagina.

Vagina merupakan organ intim yang membutuhkan perhatian khusus. Bagi perempuan organ ini bisa jadi yang paling sensitif dari pada organ lainnya, sehingga membutuhkan perawatan lebih. Namun seringkali, berbagai macam perawatan yang diberikan justru mengancam kesehatan vagina itu sendiri.

Seperti apa saja perawatan daerah kewanitaan yang justru mengancam kesehatan vagina ?

1. Pantyliner.

Pantyliner mestinya bukan lagi hal yang asing bagi sebagian perempuan. Ia berbahan dasar plastik yang memiliki bantalan tipis untuk menyerap cairan; tapi bukan untuk menyerap darah haid seperti pembalut. Memakai pantyliner selama beberapa jam tanpa diganti justru membuat lembab daerah vagina. Menjadikannya daerah yang ideal untuk tumbuhnya jamur dan kuman, antara lain bakteri Trichomonas vaginalis (penyebab keputihan).

2. Celana dalam berbahan sintetis.

Bagi perempuan, bahan dan bentuk celana dalam sangatlah bervariasi. Salah satunya celana dalam berbahan lace atau material sintetik lainnya yang membuat pemakainya terlihat seksi. Tapi sebenarnya celana dalam dengan bahan ini tidak untuk digunakan sehari-hari.

Dilansir dari huffingtonpost, dr. Donnica Moore, President of Sapphire Women’s Health Group LLC, mengatakan, “Celana dalam berbahan sintetik menyebabkan sirkulasi udara daerah vagina tidak lancar. Berisiko meningkatkan kelembaban dan infeksi jamur atau bakteri.”

Sebagai gantinya, pilihlah celana dalam bahan katun yang mudah menyerap keringat. Perlu diingat menghindari kelembapan area kewanitaan adalah kunci utama higienitas dan kesehatan vagina.

3. Melakukan vaginal douching.

Penggunaan produk untuk vaginal douching tidak disarankan. Ini karena produk tersebut kerap menyebabkan ketidakseimbangan pH alami vagina. Hindari pula sabun pembersih dengan pewangi, karena produk ini cenderung mengiritasi kulit.

4. Tidak mengeringkan vagina dengan baik dan benar.

Jangan biarkan miss V dalam keadaan basah; misalnya setelah mandi atau berkemih. Hanya  membutuhkan waktu kurang dari satu menit untuk mengeringkan vagina dengan seksama. Seperti dijelaskan sebelumnya, menghindari kelembapan area kewanitaan kunci dari kesehatan vagina yang paling tepat.

5. Mencukur habis rambut kemaluan.

Rambut kemaluan merupakan salah satu bentuk perlindungan, sehingga menghilangkannya sama sekali dapat meningatkan resiko infeksi. Riset di Nice, Prancis pada 30 pasien menemukan hubungan antara mencukur habis bulu pubis (rambut kemaluan) dengan peningkatan risiko infeksi seksual Mulluscum contagiosum, virus yang menyebabkan bintil-bintil nanah di daerah kelamin.

Selain itu, kebiasaan mencukur habis bulu kemaluan juga dapat menyebabkan iritasi folikel rambut, rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair), dan luka pada kulit.