Masalah pada jantung dan pembuluh darah yang berlangsung lama (cardiovascular continuum), bisa berbahaya. Tekanan darah perlu dikontrol.
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah saat memompa (sistolik) dan istirahat (diastolik) mencapai 140 mmHg dan 90 mmHg (140/90 mmHg). Normalnya < 120/80 mmHg. Menurut dr. Rossana Barack, Sp.JP(K), FIHA, dari RS. MMC Jakarta, hipertensi yang berlangsung lama dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri. Yaitu penebalan otot jantung di bilik (ventrikel) kiri, yang bertugas memompa darah dari jantung ke seluruh organ tubuh.
Tingginya tekanan darah membuat sel-sel otot jantung bekerja ekstra keras memompa darah. Makin lama, otot jantung akan kelelahan. Sel-sel otot jantung akan menebal, agar bisa mengompensasi tekanan darah tinggi.
Penebalan ini mengarah pada komplikasi berat, berupa pembengkakan jantung. “Kondisi ini bisa disamakan dengan kanker stadium lanjut. Usia harapan hidup penderita hipertensi dengan pembengkakan jantung, secara statistik antara 1-2 tahun,” papar dr. Rossana. “Apalagi kalau pasien juga mengalami komplikasi di ginjal atau stroke berulang.”
Mengukur tekanan darah
Mengukur tekanan darah penting dilakukan. Pengukuran dilakukan 2 x sehari, pagi sebelum beraktivitas dan malam hari pada jam yang sama. Lakukan 3-4x seminggu. Buat buku cacatan hasil pengukuran tekanan darah.
Tensi mungkin lebih tinggi di pagi hari dibanding malam. Ini normal, karena di pagi hari ada lonjakan tekanan darah. Tekanan darah seyogyanya tidak berfluktuasi terlalu lebar antara pagi dan malam hari. Rutin mengukur tekanan darah, kita dapat melihat efek obat terhadap tensi.
Menjaga tekanan darah
Bila tensi cenderung tinggi, dokter akan memberi obat penstabil tekanan darah. Kita perlu melakukan beberapa hal agar tekanan darah normal:
1. Batasi asupan garam, <1500 mg /hari.
2. Minum banyak air putih.
3. Olahraga teratur 30 menit 3-4x seminggu. Pilih olahraga aerobik (jalan kaki, senam, bersepeda, lari, dll).
4. Turunkan berat badan sampai ke batas ideal.
5. Berhenti merokok, batasi minum alkohol.
6. Konsumsi makanan yang sehat untuk jantung (tinggi serat, kaya kalium).
7. Minum obat sesuai petunjuk dokter. (jie)