Yuk Kenali, Ini 6 Gejala Diabetes pada Mata
gejala_diabetes_pada_mata_retinopati_diabetika

Yuk Kenali, Ini 6 Gejala Diabetes pada Mata

“Pasien diabetes memiiki risiko kebutaan 25 kali lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak memiliki diabetes,” ujar dr. Referano Agustiawan, Sp.M(K) dari dari JEC Eye Hospitals and Clinics. Diabetes bisa menimbulkan berbagai gangguan pada mata, sebelum akhirnya berujung pada kebutaan. Penting untuk mengenali gejala diabetes pada mata dan melakukan deteksi sedini mungkin, untuk mencegah kebutaan.

Gangguan di mata adalah salah satu komplikasi yang bisa terjadi akibat diabetes. Pada dasarnya, diabetes adalah penyakit yang menggerogoti pembuluh darah. Komplikasi muncul akibat adanya kerusakan atau penyumbatan di pembuluh darah, yang dpiicu oleh kadar gula darah yang tinggi terus menerus.

“Biasanya, komplikasi terjadi lebih dulu di pembuluh darah kecil, misalnya mata,” ujar dr. Bhanu Kumar, BMedSc, Sp.PD dari JEC Eye Hospitals and Clinics, dalam diskusi daring JEC Eye Talks dalam peringatan Hari Diabetes Sedunia, Selasa (16/11/2021). Ia melanjutkan, tak jarang seseorang baru ketahuan memiliki diabetes setelah berkonsultasi ke dokter amta akibat keluhan pada mata yang dialaminya.

 

Gejala Diabetes pada Mata

Gangguan mata akibat diabetes bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat, bahkan kebutaan. Menurut dr. Referano atau akrab disapa dr. Rano, “Semua kebutaan akibat diabetes adalah kebutaan yang bisa dicegah.” Berikut ini gejala diabetes pada mata, yang sebenarnya merupakan komplikasi akibat diabetes.

1. Mata kering

Diabetes bisa menyebabkan neuropati atau kebas pada saraf, termasuk pada kornea mata. “Kornea berfungsi mengantarkan sinyal ke otak. Misalnya ketika mata kering, maka korena akan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengeluarkan air mata,” terang dr. Bhanu. Akibat neuropati, sinyal ke otak tidak berjalan dengan baik; mata pun tidak mendapat air mata yang dibutuhkannya. “Akibatnya, muncullah keluhan mata kering,” imbuhnya.

2. Pandangan berkabut

Pandangan berkabut atau seperti melihat dari balik air terjun, adalah gejala katarak. Katarak adalah kondisi di mana lensa mata mejadi keruh, sehingga penglihatan berkabut/buram, dan silau. “Katarak muncul berkali-kali lipat lebih cepat pada penderita diabetes dibandingkan orang biasa,” tandas dr. Bhanu. Selain itu, orang dengan diabetes memiliki risiko 2x lipat mengalami katarak dibandingkan populasi umum.

3. Pandangan ganda

Pandangan ganda (diplopia)akut bisa terjadi pada penderita diabetes. Biasanya, pandangan ganda ini menghilang bila salah satu mata ditutup, dan besifat sementara; bisa beberapa hari hingga beberapa minggu. Penyebabnya adalah berkurangnya aliran darah ke saraf mata yang mengontrol pergerakan otot-otot mata.

4. Sering ganti kacamata

Baru ganti kacamata beberapa bulan lalu, dan sekarang lensa kacamata sudah tidak terasa pas lagi untuk mengoreksi pandangan? Segeralah berkonsultasi ke dokter mata, bisa jadi itu menandakan kadar gula darah yang tinggi. Tingginya gula darah bisa menyebabkan lensa mata membengkak, sehingga memengaruhi penglihatan.

5. Melihat bercak/benang melayang

Ini adalah salah satu gejala retinopati diabetika. Retina adalah alpisan di belakang bola mata, yang berfungsi mengolah cahaya menjadi sinyal elektrik untuk disampaikan ke otak, dan kemudian diolah menjadi penglihatan. Nah, tingginya kadar gula darah bisa merusak pembuluh darah di retina, hingga terjadi perdarahan.

Bila perdarahan makin berat, bisa terbentuk jaringan parut dan pembuluh darah baru pada retina yang bersifat rapuh dan mudah berdarah. “Bila perdarahan sangat parah, diperlukan terapi laser untuk menghentikan perdarahan,” ucap dr. Bhanu.

Bisa muncul bercak-bercak hitam atau benang-benang yang tampak melayang pada penglihatan. Perlahan, penglihatan akan makin berkurang, dan akhirnya terjadi kebutaan. Gejala lain dari retinopati diabetika yaitu pandangan kabur, mata sakit, mata merah, hingga kehilangan pengliahtan secara mendadak.

6. Lapang pandang menyempit

Orang dengan diabetes berisiko 2x lipat mengalami glaukoma dibandingkan yang tidak diabetes. Ini berkaitan dengan retinopati diabetes, di mana pembuluh darah retina rusak. Retina pun membentuk pembuluh darah baru yang abnormal, dan ini bisa tumbuh pada bagian iris mata. Hal ini mengakibatkan aliran cairan pada mata jadi tertutup, sehingga tekanan bola mata naik.

“Tekanan bola mata yang tinggi dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan saraf mata,” jelas dr. Bhanu. Hal inilah yang menyebabkan lapang pandang mata kian lama kian menyempit, hingga akhirnya tidak ada lagi lapang pandang yang tersisa, alias terjadi kebutaan permanen.

Gejala glaukoma lainnya misalnya mata terasa nyeri, pandangan buram, melihat halo di sekitar cahaya, mata merah, serta mual/muntah. “Namun sering kali glaukoma tidak menyebabkan gejala apapun,” imbuh dr. Bhanu.

Ia mengingatkan, perlu segera memeriksakan kondisi mata begitu didiagnosis diabetes, sebelum muncul gejala diabetes pada mata. Setelah itu, lakukanlah pemeriksaan amta secara rutin dan berkala sesuai anjuran dokter. “Bila sudah ada kelainan pada mata misalnya retinopati diabetika atau glaukoma, mata tidak bisa kembali seperti sedia kala. Namun kita bisa mencegah perburukan, hingga kebutaan bisa dicegah,” tegasnya. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Fashion photo created by cookie_studio - www.freepik.com