Tips Memilih Sepatu yang Tepat untuk Kesehatan Kaki
tips_memilih_sepatu

Tips Memilih Sepatu yang Tepat untuk Kesehatan Kaki, Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini

Jangan sepelekan pentingnya kesehatan kaki dan telapak kaki. “Telapak kaki memiliki pengaruh besar terhadap anggota tubuh lainnya seperti lutut, panggul, dan tulang belakang,” ungkap dr. Astuti Pitarini, Sp.OT (K) dari Jakarta Knee & Shoulder Orthopedic Sport Centre (JKOSC) RS Pondok Indah – Pondok Indah. Terkait hal tersebut, dr. Astuti membagikan tips memilih sepatu yang tepat.

Memakai sepatu yang tepat, sangatlah krusial untuk kesehatan kaki dan telapak kaki, sehingga bisa menopang seluruh anggota tubuh dengan optimal. Terlebih bila kegiatan sehari-hari banyak berdiri dan berjalan.

Utamakan selalu kenyamanan saat memilih sepatu, jangan hanya mementingkan estetika. “Memaksakan kaki untuk menggunakan sepatu yang kurang sesuai dengan jenis dan ukuran kaki dapat meningkatkan risiko terjadinya luka atau cedera,” tutur dr. Astuti.

Risiko yang Mengintai bila Salah Pakai Sepatu

Memakai sepatu yang salah bisa berakibat cukup fatal. “Tidak sedikit yang akhirnya membutuhkan terapi hingga operasi untuk menangani masalah pada kaki yang terjadi akibat penggunaan sepatu yang tidak tepat,” dr. Astuti mengingatkan.

Berikut ini beberapa kondisi yang bisa muncul akibat memakai sepatu yang tidak tepat.

1. Bunion

Bunion adalah benjolan yang terbentuk pada sendi di pangkal jempol kaki, sehingga pangkal jempol kaki tampak meninjol dan besar. Selain akibat faktor genetik dan penyakit tertentu, bunion juga bisa disebabkan oleh pemakaian sepatu yang terlalu keras dan sempit dalam waktu lama.

2. Hammer toe

Ini adalah kondisi di mana sendi bagian tengah pada jari kaki menekuk, sehingga jari kaki melengkung ke bawah. Hammer toe memang bisa merupakan kondisi bawaan saat lahir, “Tapi juga bisa disebabkan oleh pemakaian sepatu yang tidak pas.”

3. Kapalan

Kapalan bisa muncul akibat memakai sepatu yang terlalu ketat, sebagai respons saat kulit mencoba melindungi diri dari gesekan dan tekanan secara konstan, yang ditimbulkan oleh sepatu sempit. Meski tidak serius, kapalan bisa menimbulkan nyeri, serta mengurangi estetika kaki.

4. Cantengan

Ini merupakan salah satu keluhan yang paling banyak dialami. Biasanya terjadi pada jempol kaki, akibat memotong kuku terlalu pendek. Alhasil ketika tumbuh, kuku menusuk jaringan di sekitarnya, membuat jempol kaki terasa nyeri, bengkak, dan kemerahan. Kondisinya akan makin parah bila memakai sepatu yang kesempitan. Cantengan juga bisa terjadi akibat tersandung, tertimpa benda berat, atau tekanan berulang pada jempol kaki.

5. Keseleo

Keseleo merupakan kondisi ketika ligamen di pergelangan kaki tertarik atau robek, sehingga menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan di area cedera. “Sepatu dengan hak tinggi dan lancip adalah jenis sepatu yang paling berisiko menyebabkan cedera. Hal ini disebabkan oleh tumpuan berat tubuh pada ujung hak berbentuk lancip yang meningkatkan risiko terjatuh,” papar dr. Astuti.

Tips Memilih Sepatu yang Tepat

Sepatu penting untuk melindungi kaki sekaligus mengoptimalkan aktivitas yang kita lakukan. Di pasaran, bisa kita jumpai beragam jenis sepatu yang disesuaikan dengan aktivitas, misalnya sepatu lari, basket, bulu tangkis, futsal, dan lain-lain.

Sepatu khusus untuk berlari bahkan memiliki berbagai variasi, seperti road-running shoes, trail-running shoes, dan cross-training shoes. “Biasakan memakai sepatu yang tepat sesuai aktivitas. Karenanya, penting untuk mengetahui tujuan penggunaan sepatu sebelum membelinya,” tegas dr. Astuti. Berikut ini tips memilih sepatu yang tepat, sebelum kita membeli sepatu.

1. Kenali bentuk dan karakteristik kaki dan telapak kaki

Bentuk kaki dan telapak kaki tiap orang tidaklah sama. Ada telapak kaki yang normal, rata (flat foot/faller arch), dan melengkung tinggi (hollow foot/high arch).

Telapak kaki normal bisa memakai jenis sepatu yang umum di pasaran, tanpa perlakuan apapun. “Bagi pemilik flat foot, sepatu yang cocok adalah yang bisa memberikan dukungan ekstra pada lengkung kaki yang datar. Bila ada keluhan, bisa menambahkan sisipan sepatu atau insole yang dibuat dengan cetakan khusus,” terang dr. Astuti.

2. Ukur panjang dan lebar kaki

“Jangan hanya mengandalkan ukuran sepatu yang biasa digunakan karena setiap merk dan jenis sepatu bisa berbeda ukuran hingga 2 sentimeter,” tegas dr. Astuti. Lihatlah ukuran panjang kaki (dalam sentimeter) pada bagian luar kotak sepatu, dan sesuaikan dengan panjang kaki sendiri.

Untuk mengukur panjang kaki secara manual, bisa menggunakan meteran biasa, alat ukur kaki di toko sepatu. Bisa pula dengan cara yang lebih canggih, menggunakan foot scanner.

3. Ukur kaki pada sore atau malam hari

Pada waktu inilah kaki berada di ukuran terbesar, terpanjang, dan terlebar, sehingga menjadi waktu yang paling tepat untuk mengukur kaki.

4. Coba sepatu dalam posisi berdiri

Jangan hanya duduk saat mencoba sepatu; cobalah juga dalam posisi berdiri, sehingga kita bisa memastikan apakah septu terasa nyaman untuk menunjang fungsi kaki. “Kemudian periksa ruang jari depan dan ruang tumit di belakang. Sepatu yang sesuai seharusnya masih memiliki ruang sekitar 1 jari tangan,” jelas dr. Astuti.

5. Coba sepatu sambil berjalan

Selanjutnya, cobalah berjalan. Pastikan ujung sepatu pada bagian tumit tidak terlepas, dan tidak ada jari kaki yang terjepit saat berjalan. “Prinsipnya, sepatu yang menyesuaikan dengan bentuk kaki bukan kaki yang menyesuaikan dengan bentuk sepatu,” imbuhnya.

Kesehatan kaki sangatlah krusial; pastikan kita memakai sepatu yang nyaman dan tepat dalam tiap beraktivitas. Tips memilih sepatu yang tepat dari dr. Astuti hendaknya bisa menjadi pedoman sebelum membeli sepatu. (nid)

____________________________________________

Ilustasi: Image by Drazen Zigic on Freepik