bahaya Rokok  Akibatkan Disfungsi Ereksi

Rokok  Akibatkan Disfungsi Ereksi

Faktor yang berperan hingga penis dapat mengeras maksimal di antaranya faktor psikologis, kebugaran tubuh secara umum, kesehatan sistem saraf, darah, jantung dan pembuluh darah. Jika ada gangguan pada salah faktor tersebut, kemampuan pria untuk ereksi akan terganggu (disfungsi ereksi). 

“Penis yang tidak bisa keras maksimal, masuk kategori disfungsi ereksi ringan,” papar spesialis andrologi, dr. Heru H Oentoeng, M.Repro, Sp.And, FIAS, FECSM.

Derajat ereksi ada empat. Pertama, penis membesar saat ereksi, tapi tidak kuat melakukan penetrasi. Kedua, penis cukup keras tapi tetap tidak kuat penetrasi. Ketiga, penis cukup keras dan bisa penetrasi tapi tidak sepenuhnya tegang. Derajat keempat, penis sepenuhnya keras dan tegang.

“Banyak pria tidak menyadari mengalami disfungsi ereksi ringan,” katanya. “Masalah medis tersering adalah gangguan pembuluh darah, membuat ereksi tidak cukup keras.”

Berbagai penelitian membuktikan, rokok dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Christopher B. Harte, Ph.D., peneliti dari Amerika Serikat, menyebutkan bahwa pada perokok terjadi gangguan regulasi persarafan yang mengatur detak jantung. Hal ini membuat pompa darah ke penis kurang maksimal saat terjadi rangsangan seksual.

Data dari Pfizer (perusahan farmasi yang memproduksi obat disfungsi ereksi) dalam Ideal Sex Survey 2010 memaparkan, 50% perokok mengalami disfungsi ereksi. Sementara studi  Tulane University School of Public Health and Tropical Medicine, New Orleans, menyebutkan pria yang merokok 20 batang /hari berisiko 60% lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi, dibanding yang tidak merokok. (jie)