Pertolongan Pertama Cedera Olahraga | OTC Digest

Pertolongan Pertama Cedera Olahraga

Olahraga itu sehat namun bisa menyebabkan cedera. Bila cedera, apa yang harus dilakukan sebelum ke dokter?

Lari, futsal, cross fit, renang, yoga atau pergi ke pusat kebugaran menjadi pilihan masyarakat perkotaan untuk sehat. Tren ini menggembirakan. Tapi bila tidak hati-hati bisa berakibat cedera. “Cedera olahraga banyak menimpa mereka yang tidak biasa olahraga,” papar Dr. dr. Andre Pontoh, Sp.OT (K), dari RS Pondok Indah, Jakarta.

Cedera olahraga terjadi karena gaya yang bekerja pada tubuh atau sebagian tubuh, melampaui kemampuan tubuh. Penyebabnya mulai dari body contact, gerakan memutar yang tiba-tiba, sampai tergelincir. Tak kalah banyak yang cedera karena kurang pemanasan sebelum olahraga. Bentuk cedera bisa keseleo, tergores, memar, patah tulang hingga putus ligamen lutut.

Pertolongan mandiri dapat dilakukan untuk mencegah pemburukan. “Cedera yang menyebabkan perdarahan atau pingsan, harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat,” papar Dr. dr. Carmen S. Y. Jahja,  Sp.KO, sejawat dr. Andre.

Sebelum ke dokter atau rumah sakit, lakukan pertolongan pertama dengan PRICE:

  • Protect (melindungi). Berlaku untuk semua cabang olahraga. Bila merasa tidak nyaman  saat berolahraga, segeralah berhenti. Banyak yang mengabaikan rasa sakit dan terus berolahraga. Akibatnya cedera atau gejala cedera tambah parah.
  • Rest (istirahat). Segera istirahatkan bagian yang cedera. Bagian tubuh yang cedera/rusak dapat menyebabkan kenaikan aliran darah dan terjadi pembengkakan. Kerusakan bisa tambah parah bila bagian yang cedera dipaksakan bergerak. Minimalkan pergerakan pada area cedera, dengan menggunakan pelindung seperti bebat atau brace, bila harus beraktivitas.
  • Ice (es). Kompres dengan es bagian yang cedera. Lakukan 48-72 jam pertama setelah cedera, selama 15-20 menit, tiap 2-3 jam. Hindari kontak langsung es dan bagian yang terluka agar tidak merusak kulit. Bungkus es dengan handuk tipis, plastik atau ice bag.
  • Compression. Setelah itu lakukan kompresi dengan bebat di area yang terluka, untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi bengkak.    

Elevation (tinggikan). Angkat bagian yang cedera lebih tinggi dari jantung, untuk mengurangi pembengkakan. Bisa dilakukan dengan mengganjal area yang cedera dengan bantal saat duduk atau tidur. Atau, gunakan sling bila cedera lengan. (jie)