Penularan HIV melalui ASI | OTC Digest

Penularan HIV melalui ASI

Bagi Anda yang memilih menggunakan donor ASI sebaiknya waspada terhadap kemungkinan penyakit di dalamnya. Terutama penularan HIV lewat ASI.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Xiong dan Sakamoto (2010), pada 1091 donor ASI ditemukan sekitar 3,3% hasil skrining serologi menemukan kandungan virus sifilis, hepatitis B, hepatitis C, HTLV (Human T-lymphotropic virus) dan HIV.

Sementara itu riset lain oleh Landers (2010) menyatakan, hasil skrining pada 810 ASI donor ditemukan pertumbuhan berbagai bakteri seperti Staph aurous, group B streptococcus, enterococcus, dll.

Bakteri-bakteri bersebut sejatinya dapat dimatikan jika ASI terlebih dulu dipasteurisasi (dipanaskan) dalam suhu 62,5°C selama 30 menit; cukup untuk membunuh bakteri tanpa merusak nutrisinya. Ini adalah bagian dari skrining ASI donor.

Dr. Elizabeth Yohmi, SpA, IBCLC, Ketua Satgas ASI IDAI menyoroti pentingnya skrining pada ibu pendonor. Yaitu berkaitan dengan penulatan HIV. Data terbaru  HIV di Indonesia menunjukkan trend kenaikan, khususnya pada ibu rumah tangga yang menempati peringkat kedua tertinggi (65%). Kasus HIV prenatal juga cukup tinggi, yaitu 2,8% transmisi yang mendapatkan virus dari transmisi ibu ke anak.

Umumnya ibu rumah tangga ini tertular dari suami dan belum tentu ia menyadari terinfeksi HIV. “Bisa dibayangkan jika mereka menjadi pendoror ASI tentu akan menularkan pada bayi-bayi lain,” tambahnya.

Lewat skrining ibu yang sebelumnya tidak sadar telah terinveksi HIV tidak ikut menularkan pada bayinya, terlebih lagi menjadi pendonor ASI. “Selanjutnya dilakukan pengobatan untuk menurunkan jumlah virus (viral load) di batas minimum, dan menaikkan sel darah putih CD4 maksimal. Kemudian diharapkan ibu tersebut dapat memberikan ASI pada bayinya,” tutup dr. Yohmi. (jie)

 

Baca juga: Kenali Aturan Main Donor ASI