Operasi Wasir dengan Teknologi BEIM
Wasir Ulasan

Operasi Wasir Nyeri Minimal

Derita akibat wasir dirasakan Dwi Komalasari (43 tahun), sekretaris direktur sebuah perusahaan swasta. Penyakit ini mulai mengganggu sejak ia mengandung anak pertama tahun 1999. Setiap kali hendak buang air besar (BAB), “Wasirnya berdarah. Sakit dan menyiksa sekali.”

Ia ingin operasi setelah melahirkan nanti. Tapi, tiap kali mau operasi ia takut karena teman-teman yang pernah dioperasi merasa sakit sekali. Pasca operasi, mereka harus tidur tengkurap dan harus dirawat beberapa hari di rumah sakit (RS). Ny. Dwi  terus menunda operasi  hingga belasan tahun. Ia memilih menahan rasa sakit akibat wasir ketimbang dioperasi.

Memang, banyak yang menunda pengobatan wasir. Selain takut juga malu, karena  pembuluh darah yang men galami pembengkakan itu di sekitar anus. “Gejalanya bisa panas, sakit, gatal, dan berdarah saat BAB,” ucap dr. Panondang Panggabean, Sp.B dari Rumah Wasir, Bekasi.

Pembengkakan terjadi akibat tekanan pada daerah anus. Bisa karena kurang mengonsumsi serat dan air, dan jarang olahraga sehingga feses keras dan harus mengejan keras saat BAB. Feses yang keras melukai pembuluh darah sekitar anus hingga meradang dan bisa terinfeksi.

Pada kehamilan, bayi memberi tekanan besar pada anus sehingga pembuluh darah melebar. Sebab lain misalnya terlalu banyak duduk, hingga aliran darah sekitar anus kurang lancar dan darah terkumpul di sana. Makanan pedas juga dapat mengiritasi pembuluh darah sekitar anus hingga meradang dan bengkak.

 

BEIM

BEIM (Biological Electrical Impedance Auto-Measurement) atau laser safute adalah  operasi wasir dengan luka dan nyeri minimal. Dengan sengatan listrik tegangan kecil (sekitar 6 volt), wasir dijepit dengan alat khusus seperti gunting kecil. “Panas dari alat akan menarik cairan dari wasir sehingga kering,” terang dr. Panondang. Setelah wasir kering baru dipotong, sehingga  luka yang terjadi minimal dan langsung tertutup. Luka tidak perlu dijahit.

Sebelum prosedur dilakukan, pasien berbaring dalam posisi miring ke kiri, lalu diberi obat bius lokal. Selanjutnya, dokter melihat menggunakan alat bantu anuskop, untuk menentukan posisi dan ukuran wasir. Setelah wasir ditemukan, prosedur segera dilakukan hingga semua benjolan habis. Pembengkakan lain yang terjadi di daerah anus dipanaskan sampai kempis dan tidak berkembang menjadi wasir. Keseluruhan prosedur hanya perlu waktu sekitar 15 menit. Usai tindakan, pasien bisa langsung pulang.

Mendengar tentang teknologi ini, Ny. Dwi segera datang dan mencari tahu. “Saya lihat, pasien yang sudah dioperasi jalannya biasa saja dan langsung bisa duduk,” ujarnya. Hari itu juga, tahun 2013 lalu, ia memberanikan diri dioperasi. Nyeri hanya dirasakan saat hendak BAB. Itu karena terjadi luka di daerah sana, namun tidak besar. Setelah satu bulan, keluhan yang dirasakan hilang. (nid)