Mencapai Target Gula Darah untuk Menghadapi Pandemi COVID

Mencapai Target Gula Darah, Langkah Krusial Menghadapi Pandemi COVID-19 bagi Diabetesi

Data Kementrian Kesehatan menunjukkan, diabetes menempati peringkat dua untuk penyakit peserta kasus positif dan kasus kematian akibat COVID-19, setelah hipertensi. Ini sejalan dengan Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat DCD, yang memasukkan penyandang diabetes tipe 2 (DM 2) ke kelompok yang rentan mengalami keparahan atau kematian akibat COVID-19. “Orang yang punya diabetes lalu kena COVID-19, sering kali fatal. Penting untuk mencapai target gula darah,” ujar dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES.

Menurut dokter spesialis endokrin ini, diabetes sebenarnya sudah menjadi pandemi, jauh sebelum pandemi COVID-19. “Jadi kita menghadapi dua pandemi sekaligus,” tegasnya. Ia melanjutkan, penyandang diabetes lebih berisiko mengalami kefatalan akibat COVID-19 karena fluktuasi kadar gula darah membuat tubuh “rusak” sehingga imunitasnya jelek. Ditambah lagi, kemungkinan komplikasi diabetes, yang akan makin memperberat kondisi pasien seandainya terkena COVID-19.

 

Penting mencapai target gula darah

“Penting sekali melakukan pengendalian dan mencapai target gula darah. Ini yang bisa kita lakukan untuk menghadapi ancaman COVID-19,” tegas dr. Roy. Ia paham, tidak mudah memang untuk mengendalikan semua parameter. “Lakukan target per target. Yang penting, sasaran gula darah tercapai,” imbuhnya.

Parameter utama yakni nilai HbA1C <7%, dan gula darah puasa <120 mg/dL. Itu dulu. Ini pun bukan hal mudah. Di Indonesia, hanya 35% penyandang diabetes yang berhasil menjaga HbA1C <7; rerata nilai HbA1C 9,2%.

Dr. Roy mengingatkan untuk menjaga pola makan yang baik, tetap berolahraga rutin, istirahat yang cukup, serta minum obat/suntik insulin dan kontrol ke dokter. “Pada dasarnya boleh makan apa saja, yang penting nutrisinya lengkap. Ada karbohidrat, protein, buah dan sayur. Catatlah makanan apa saja yang meningkatkan kadar gula darah naik,” tuturnya.

Berolahraga tetap bisa dilakukan di luar rumah. Ingat selalu untuk memakai masker saat berolahraga keluar, cuci tangan sesering mungkin, dan jaga jarak dengan orang lain. Pilihlah rute yang sepi, atau waktu saat tidak terlau ramai. Bila terlalu takut keluar rumah, “Berolahragalah di dalam. Gunakan barang-barang yang ada di rumah.”

Atur jadwal dengan baik, agar cukup waktu untuk beristirahat dengan baik. hidnari pula stres. “Sesuatu yang membuat kita tegang atau cemas akan mengubah hormon-hormon di dalam tubuh, termasuk insulin,” terang dr. Roy. Kadar insulin secara alami akan turun saat kita stres, agar tubuh punya tenaga lebih untuk menghadapi ketakutan kita. Dampaknya, kadar gula darah akan naik.

Tetaplah minum obat/suntik insulin dengan sesuai dosis dan jadwal, dan jangan berhenti berkonsultasi rutin ke dokter. “Tidak usah takut ke RS karena sudah diatur sesuai protokol kesehatan,” tegas dr. Roy.

 

Beradaptasi di situasi baru

Penyandang diabetes Osi Machrosin ikut berbagi cerita. Menurutnya, menurunkan nilai HbA1C hingga <7% sulitnya bukan main. Ia sendiri selalu berusaha meminimalkan bertmeu orang lain. “Jujur, sempat takut ke RS. Tapi di sisi lain, gula darah belum terkontrol. Ini menantang banget,” ungkapnya.

Di tengah pandemi COVID-19, ia merasakan sendiri harus berjuang keras untuk mencapai target gula darah. “Kontrol gula darah adalah gerbang pertahanan kita. Apakah kita mau membuka gerbang ini untuk penyakit lain?” ujarnya. Ia menekankan pentingnya menjaga pola makan. “Cukupi semua nutrisi, dan makanan tinggi serat agar kita punya gerbang kekuatan diri. Makan makanan manis itu manisnya sebentar, pahitnya seumur hidup,” lanjut Osi.

Diabetes di pandemi COVID-19 bisa menjadi ancaman. Namun yang lebih penting, bagaimana cara kita menghadapi ancaman tersebut. “Persiapkan diri dengan baik untuk mengantisipasi ancaman. Cara terbaik yakni mengendalikan gula darah dengan baik. Virus beradaptasi, manusia harus bisa beradaptasi lebih baik daripada virus,” pungkas dr. Roy. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Food photo created by yanalya - www.freepik.com