jika kita menahan kentut
jika kita menahan kentut

Ini yang Terjadi Jika Kita Menahan Kentut

Menahan kentut bisa menyebabkan perut kembung dan rasa tidak nyaman. Bahkan mungkin menyebabkan masalah yang lebih serius untuk beberapa orang.

Kentut antara 13 - 21 kali dalam sehari tampaknya sangat sering bukan? Tetapi itu adalah jumlah yang normal. Akan menjadi masalah jika periode kentut ini terjadi di waktu yang tidak tepat, seperti saat rapat, ketika di gym bersama orang lain atau saat sedang salat.

Bahkan jika kita berhasil mengeluarkannya tanpa suara, masih ada efek susulan: bau yang tidak bisa ditutupi. Akibatnya beberapa orang memilih untuk menahan kentut.

Kenapa kita kentut?

Menurut Dr. Elena Ivanina, DO, MPH, direktur dari bagian neurogastroenterologi di Lenox Hill Hospital, Amerika Serikat, kentut terjadi karena adanya gas di saluran cerna yang perlu dikeluarkan (bisa juga dengan bersendawa) saat menumpuk.

Ada dua alasan utama terbentuknya gas di pencernaan kita. Pertama, menelan angin dalam jumlah banyak, misalnya akibat makan terlalu cepat atau mengunyah permen karet.

Kedua, mikrobioma di usus memroduksi gas saat memfermentasi serat. Usus besar juga akan menghasilkan gas hidrogen, karbon dioksida dan metan saat mencerna makanan.

Apakah buruk menahan kentut?

Sebenarnya ke mana perginya gas jika kita menolak untuk melepaskannya, alias menahan kentut?

“Jika kita menahan kentut, tubuh akan mengencangkan otot sfingter anus, otot yang sama yang membantu kita mengontrol waktu buang air besar,” kata dr. Ivanina, melansir Live Strong.

Karena gas tidak bisa kemana-mana, mereka terperangkap di usus, setidaknya untuk sementara. “Bila kita tidak mengeluarkan gas itu, mereka akan tetap di usus,” lanjut dr. Ivanina.

Usus layaknya sebuah tabung panjang. Ini berarti satu bagian mempengaruhi bagian lain. Gas yang tidak keluar (dari anus) bisa menyebabkan gangguan saluran pencernaan di bagian lain. 

Risiko menahan kentut

1. Menyebabkan kembung

Jika Anda bersikeras untuk menahan kentut, dampak yang paling jelas adalah perut yang menggelembung. Bisa disertai rasa kembung.

Dr. Ivanina menerangkan, “Kembung terjadi saat usus mengembang karena gas dan memakan lebih banyak ruang di rongga perut.” Akhirnya ini membuat perut menggelembung.

2. Sakit perut atau rasa tidak nyaman

Usus adalah ‘tabung’ yang memiliki batas tampung, “Semakin mengembang, semakin buncit dan tidak terasa nyaman,” ujar dr. Ivanina. “Dengan semua tekanan yang terbentuk di perut, menahan kentut bisa menyebabkan sakit perut.”

3. Memperburuk sumbatan usus

Menahan kentut dapat menyebabkan masalah pada mereka dengan kondisi langka dan berbahaya, seperti obstruksi usus (penyumbatan usus).

Obstruksi usus terjadi saat ada sumbatan di saluran cerna yang menghambat makanan atau feses melewati usus. Hernia, kanker dan obat-obatan tertentu bisa penyebabkan obstruksi usus.

Dr. Ivanina menjelaskan, jika Anda memiliki obstruksi penuh, tidak ada yang bisa bergerak maju. Namun jika obstruksi sebagian, gas masih bisa mengalir melalui tabung (usus).

“Dan sangat penting membiarkan gas ini lewat. Karena itu menahan kentut bisa meningkatkan tekanan intra-abdomen dan memperburuk distensi (perenggangan usus karena penumpukan gas), yang bahkan bisa mengakibatkan robekan,” urainya.

4. Berisiko menyebabkan diverticulosis

Jika kita menahan kentut terlalu sering, dalam jangka panjang, berpotensi menyebabkan diverticulosis.

Diverticulosis adalah adanya kantong di usus yang berkembang karena tekanan yang meningkat di usus besar dan dinding usus yang melemah,” dr. Ivanina menjelaskan. “Secara teoritis, jika volume gas tinggi dan konstan di usus menekan dinding, akan meningkatkan risiko pengembangan kantong ini.”

Namun ia menambahkan, ini sifatnya masih hipotesa, belum didukung oleh penelitian medis. “Belum diteliti, dan gas berlebih di usus tidak dianggap sebagai faktor risiko diverticulosis atau diverticulitis (terjadi radang / infeksi di kantong usus),” pungkasnya. (jie)