hepatitis akut pada anak ditularkan dari anjing peliharaan
anjing peliharaan menyebabkan hepatitis akut pada anak

Hepatitis Akut Pada Anak Ditularkan dari Anjing Peliharaan? Ini Pendapat Ahli

Penyebab hepatitis akut pada anak yang terjadi di berbagai negara masih terus diselidiki. Terbaru, muncul kecurigaan ditularkan dari anjing peliharaan.  

Kasus hepatitis akut pada anak ini pertama kali ditemukan di Inggris, namun saat ini telah menyebar di Eropa, Amerika dan Asia – temasuk Indonesia. Walau kejadiannya masih sangat sedikit, hepatitis akut ini menyebabkan penyakit parah, beberapa anak bahkan membutuhkan transplantasi hati. 

Hepatitis pada manusia normalnya disebabkan oleh keracunan, seperti akibat alkohol atau infeksi beberapa virus. Namun, tidak satu pun dari penyebab umum tersebut terdeteksi pada kejadian hepatitis akut pada anak ini. 

Ditularkan oleh anjing peliharaan

Salah satu kecurigaan para ilmuwan adalah hepatitis akut ini ditularkan oleh anjing peliharaan. Namun data yang mendukung kecurigaan ini sangat lemah, bahkan mungkin jauh lebih lemah dari hipotesa lain yang sudah dikemukakan sebelumnya. 

UK Health Security Agency (UKHSA), institusi yang bertanggungjawab pada perlindungan kesehatan di Inggris, melaporkan tingginya jumlah ‘paparan anjing peliharaan’ pada kasus hepatitis anak ini. 

“Tetapi, sebelum orangtua melarang anak-anak untuk berdekatan dengan anjing peliharaan mereka, ada baiknya melihat hasil riset ini secara detail,” tulis Mick Bailey, profesor di bidang comparative immunology di University of Bristol, Inggris, melansir The Conversation.

UKHSA menemukan bahwa 70% pasien (64 dari 92 pasien) berasal dari keluarga yang memilihara anjing, atau pernah melakukan kontak dengan anjing. 

Namun 33% keluarga di Inggris memelihara anjing, dan lebih banyak anak dari keluarga yang tidak memiliki anjing akan berinteraksi dengan anjing peliharaan ketika mereka bermain/mengunjungi teman-teman mereka. Tujuh puluh persen paparan anjing mungkin benar-benar normal. 

Prof. Bailey berkomentar, penting untuk memahami walau paparan anjing pada pasien tinggi, tetapi lebih tinggi paparan anjing pada anak-anak yang tidak terinfeksi. 

Masalah kedua dengan data tersebut, imbuhnya, bila diajukan cukup banyak pertanyaan, ada kemungkinan besar bahwa jawaban untuk satu atau lebih pertanyaan tampak terkait dengan kasus ini. 

“Kita cenderung memberi bobot lebih pada hubungan di mana kita dapat memikirkan suatu alasan, bahkan ketika buktinya lemah,” kata Prof. Bailey. 

Adenovirus pada anjing

Bagaimana hubungan antara peningkatan kasus hepatitis akut anak dengan anjing peliharaan?

Prof. Bailey menjelaskan secara khusus terletak pada satu jenis virus – adenovirus - yang terdeteksi dalam 72% sampel darah pasien, dibandingkan dengan SARS-CoV-2 yang hanya terdeteksi 18%. 

Ditemukan adenovirus 41 (Ad41), jenis adenovirus yang biasa menyebabkan diare pada anak-anak. Meskipun anjing memiliki adenovirus sendiri yang menyebabkan penyakit pernapasan hingga hepatitis, mereka diketahui tidak menginfeksi manusia. Dan sejauh ini Ad41 tidak terdeteksi pada anjing. 

Penyebaran kasus hepatitis akut pada anak ini tidak menunjukkan bahwa ini adalah virus baru yang ditularkan dari anjing ke manusia. Kasus telah menyebar ke negara lain jauh lebih cepat daripada virus anjing menyebar di antara anjing, Prof. Bailey menambahkan. 

Kemungkinan penyebab

Ada hal lain yang dicurigai menyebabkan hepatitis anak ini. Menjaga jarak, rajin cuci tangan, mendisinfeksi permukaan benda dan memakai masker selama pandemi COVID-19 efektif mengurangi infeksi secara umum. 

Kurangnya paparan terhadap kuman membuat beberapa anak tidak siap menghadapi infeksi yang normalnya tidak menyebabkan masalah. 

Selain itu, ada anggapan bahwa infeksi COVID sebelumnya mungkin membuat anak-anak rentan terhadap hepatitis. 

“Semua ini tidak lebih dari teori saat ini, dan data yang tersedia tidak cukup untuk memprioritaskan salah satu dari mereka untuk menggunakannya sebagai tindakan pengendalian.” 

“Untungnya, kejadiannya masih sangat rendah, dan sampai ada data yang lebih baik, orangtua mungkin harus berkonsentrasi untuk mengawasi gejala apa pun pada anak-anak mereka, daripada mengurangi paparan mereka terhadap anjing,” tegas Prof. Bailey. 

Ini artinya, anjing masih terbukti sebagai sahabat terbaik manusia. (jie)