Manfaat positif ganja untuk penyakit lupus

Ganja, Pisau Bermata Dua

Daun ganja masuk kategori narkoba. Di sisi lain, menurut penelitian, yang dipublikasikan the Journal of Biological Chemistry 2014, cannabis (ganja) memiliki efek terapi imunomudulator (pengatur sistem imun). Dengan kata lain, dapat membantu menekan sistem imun yang terlalu aktif, seperti pada penyakit lupus dan penyakit autoimun lainnya.

Peneliti melihat THC (tetrahydrocannabinol ; senyawa kimia pada ganja) mampu mengatur respons sistem imum tubuh. Sistem imun memiliki cannabinoid receptor type 2 (CBD2), reseptor terlokalisasi yang secara khusus merespon zat aktif pada ganja. Reseptor tersebut meningkatkan level protein anti-infamasi interleukin –10, sekaligus menurunkan protein yang menimbulkan inflamasi (peradangan), interleukin – 2.

Senyawa bioaktif ganja menunjukkan kemampuan menekan aktivitas myeloid-derived suppressor cells (MDSCs), dan membantu ‘menjinakkan’ sistem imun yang hiperaktif. Kombinasi respon imun ini meringankan nyeri pada penderita lupus, tanpa banyak efek samping seperti obat  antiradang yang selama ini digunakan.

Lupus atau systemic lupus erythematosus adalah penyakit kronis autoimun. Sistem imun tubuh terlalu aktif dan menyerang tubuh sendiri, menyebabkan inflamasi di banyak organ tubuh, mulai dari kulit, sendi, ginjal dan otak.

Di Eropa dan Kanada, ganja telah dikembangkan sebagai obat, termasuk obat penyakit kulit, kelemahan dan penurunan berat badan akibat kanker, nyeri kronis, gangguan tidur, penyakit mata dan skizofrenia. Menurut para ahli, ganja efektif mengobati Multiple sclerosis (penyakit saraf); Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) telah menyetujui obat dronabinol, yang mengandung ganja.  (jie)