Baju Bersih dan Wangi Bantu Menjaga Mood selama #DiRumahAja
baju_wangi_mood

Baju Bersih dan Wangi Bantu Menjaga Mood selama #DiRumahAja

Selama karantina mandiri, bukan berarti memakai pakaian “seadanya”. Justru, memakai baju bersih dan wangi bantu menjaga mood sekeluarga tetap baik.

Masa karantina mandiri, di mana orang tua bekerja dari rumah (WFH) dan anak bersekolah dari rumah (SFH), memunculkan tantangan tersendiri. Selain menyelesaikan pekerjaan kantor, masih ada pekerjaan rumah tangga, hingga mengasuh dan mendampingi anak belajar selama SFH. Tak heran, banyak yang mengeluh kalau WFH justru lebih capek.

Jangan remehkan peranan baju yang kita pakai. “Di situasi sekarang ini, memang sangat penting untuk merawat diri dan keluarga. Ini termasuk pakaian yang bersih, lembut, dan wangi,” terang psikolog Irma Gustiana A, S.Psi, M.Psi, dalam siaran pers yang diterima OTC Digest.

 

Mengapa baju bersih dan wangi bantu menjaga mood

Bukan isapan jempol bila dikatakan bahwa baju bersih dan wangi bantu menjaga mood. Penelitian yang dipublikasi di jurnal ilmiah Scientia Pharmaceutica (2016), indra penciuman berperan penting terhadap mood, stres, dan kemampuan bekerja. Berbagai aroma memengaruhi aktivitas otak spontan dan fungsi kognitif. “Memakai pakaian yang beraroma wangi bisa membantu anggota keluarga untuk bisa lebih rileks,” ucap Irma. Di tengah kondisi WFH karena pandemi COVID-19, hal sekecil ini bisa sangat membantu.

Pendiri Parentalk.id Nucha Bachri termasuk yang meyakini hal ini. Baginya, memakai baju bersih dan wangi akan membuat mood lebih baik seharian, meski cuma #DiRumahAja. “Mau keluar rumah atau tidak, berpakaian rapi, wangi dan bersih adalah wajib. Aku dan suami sudah pasti gak mau pakai baju yang apek dan tidak disetrika licin. Penting banget,” tutur Nucha.

Ini berlaku juga untuk kedua anaknya, yang kini berusia 2 dan 4 tahun. Terlebih, kulit si Bungsu sensitif dan alergi. “Kalau sudah berkegiatan yang berkeringat, harus langsung ganti baju. Apalagi selama pandemi ini. Sebisa mungkin kita semua lebih ekstra bersih, serta jauh dari virus dan bakteri,” ujar Nucha, yang juga membuat podcast #CurhatBabu.

 

Siasat mencuci baju selama WFH

Mengingat begitu banyaknya pekerjaan dan tugas yang harus kita selesaikan, mencuci baju bisa terasa sangat merepotkan. Ada baiknya membuat jadwal mencuci yang konsisten, seperti yang dilakukan oleh Nucha. Jadwal dan intensitas mencuci baju Nucha tidak berubah bila dibandingkan hari biasa sebelum pandemi, yakni tiap Senin dan Kamis.

Menurut Nucha, penjadwalan seperti ini membuat asisten rumah tangga (ART) memiliki waktu untuk menyetrika di hari berikutnya, ketika baju sudah kering. Di hari berikutnya, ART jadi punya waktu kosong, atau bisa digunakan untuk melakukan pekerjaan lain. Namun untuk kedua anaknya, frekuensi mencuci mau tak mau lebih sering, karena mereka sering ganti baju. “Entah karena keringat, kena air, kena cat, dan lain-lain,” ungkapnya.

Siasat lain yang bisa dilakukan, ajaklah anak untuk mencuci bersama. “Anak-anak biasanya sangat senang jika dilibatkan,” ujar Irma. Ini akan membuat mereka menjadi lebih terampil, dan belajar hal baru selama #DiRumahAja. Irma melanjutkan, “Ibu bisa mencari produk-produk yang inovatif baik dari segi aromanya maupun dari segi teksturnya, sehingga anak anak tertarik mencobanya.”

Misalnya, memilih deterjen yang juga mengandung pelembut dan pewangi. Hal ini akan meringankan pekerjaan karena dalam satu langkah saja, baju bersih sekaligus lembut dan wangi. Juga lebih ekonomis. Selain itu, anak pun bisa lebih bersemangat. “Anak jadi lebih mandiri dengan belajar mencuci baju, tanpa menjadi stres karena proses mencuci jadi lebih praktis dan singkat,” ujar Joanna Elizabeth Samuel, Marketing Manager Fabric Care Wings Corp.

SoKlin Softergent, deterjen + pelembut pertama di Indonesia, mengandung butiran pelembut 2x lebih banyak sehingga pakaian jadi 2x lebih lembut, dan 2x lebih wangi. Kombinasi deterjen dan pelembut tidak hanya membersihkan noda, tapi sekaligus melembutkan pakaian dan melindungi serat kain, meski baju sering dicuci.

“Teknologi Aroma Sensory serta formula Fresh Protection dengan Antibacterial Agent pada SoKlin Softergent membuat pakaian terhindar dari kuman dan bakteri, sehingga selalu segar dan tidak bau apek,” tutur Joanna. Dengan Aroma Sensory, kegiatan mencuci bersama anak jadi menyenangkan dan menarik. “Selain itu, keharumannya pun menciptakan perasaan rileks,” pungkas Joanna. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Background photo created by freepik - www.freepik.com