kim basinger menderita agarophobia menghindari keramaian

Aktris Kim Basinger Hindari Keramaian, Penderita Agoraphobi Sering Takut dan Cemas Berlebihan

Ia merasa sangat takut berada di tempat terbuka atau di tengah keramaian. Akibatnya, dia mengurung diri di rumah selama bertahun-tahun. Kondisi ini dialami aktris dan model Kim Basinger (kini 68 tahun).  Kim mengidap gangguan agoraphobia, merasa sangat takut memasuki tempat terbuka atau tempat yang ramai.

“Saya berjuang keras melawan kondisi ini,” ujarnya pada acara bincang-bincang online Red Table Talk, yang dipandu Jada Pinkett Smith, Rabu 27 April 2022. Kim didampingi putrinya, Irlandia Baldwin, pada acara ini.

”Dulu, semuanya membuat saya gugup,” ujarnya. “Ke mana saya melangkah untuk membuka pintu? Menjadi pekerjaan besar mencari tahu, bagaimana melakukannya."  

Tubuh Kim Basinger sering bergetar dan merasa lelah berkepanjangan. Derita gangguan agoraphobia, ia gambarkan segala sesuatu dalam dirinya seolah mati. Kim harus mempelajari kembali semuanya. Lama mengurung diri di rumah, “Membuat saya harus kembali belajar mengemudi, dan saya tidak akan melewati terowongan di Malibu.”

Gangguan agoraphobia

Dikutip dari berbagai sumber, agorafobia (agoraphobia) masuk ranah psikologi berupa gangguan kecemasan. Berada di tempat tertentu, penderita merasa sangat ketakutan dan khawatir berlebihan. Hal ini membuat penderita tidak nyaman untuk bepergian. 

Penderita merasa panik dan cemas saat dalam perjalanan, naik transportasi umum, di tempat tertutup (mall, bioskop), tempat terbuka (lapangan, area parkir yang luas), di tempat keramaian, saat harus antre, atau meninggalkan rumah seorang diri. Hal ini menghambat kehidupan sosial dan pekerjaannya. 

Gejala agoraphobia

  1. Jantung berdetak cepat.
  2. Napas cepat.
  3. Nyeri dada.
  4. Merasa panas, berkeringat atau merasa dingin.
  5. Tidak enak badan.
  6. Mual atau diare.
  7. Gangguan menelan.
  8. Takut mati.

Penyebab & pulih dari agoraphobia

Sejauh ini, penyebab agoraphobia belum diketahui pasti. Diduga terkait riwayat gangguan panik, gangguan cemas disertai panik, berada pada situasi tertentu yang memicu ketakutan berlebihan. Gangguan panik bisa ada kaitan dengan riwayat dalam keluarga, kejadian traumatik atau stresor.

Agoraphobia dapat diobati. Seorang penderira gangguan agoraphobia ringan bahkan dapat sembuh tanpa obat atau konsultasi ke dokter & psikiater.

Hal yang sama dialami oleh Anto, seorang karyawan swasta di Jakarta. “Saat lihat pertunjukan musik, saya terhimpit orang banyak dan hampir terinjak-injak. Lama saya trauma melihat kerumunan. Alhamdulillah, dengan berjalannya waktu saya bisa pulih,” katanya.

Faktor risiko 

  1. Lebih sering dialami wanita.
  2. Usia 25-30 tahun.
  3. Riwayat gangguan psikiatrik, panik, kecemasan dan fobia lain.

Diagnosa

Dokter spesialis kejiwaan akan bertanya pada pasien seputar keluhan yang dialami, seberapa sering terjadi, dan pada situasi seperti  apa. Diagnosa didasarkan pada ketakutan dan kecemasan berlebihan, yang dapat diprediksi pada 2 atau lebih situasi ini:

  1. Menggunakan transportasi publik.
  2. Berada di area terbuka.
  3. Berada di area tertutup.
  4. Berada dalam antrian atau keramaian.
  5. Bepergian seorang diri.
  6. Pengidap menghindari situasi tertentu, karena akan merasa terjebak dan merasa tidak dapat meminta bantuan ketika sedang panik.
  7. Ketakutan dan kecemasan yang dialami sangat besar, dibanding kemungkinan bahaya dapat terjadi.
  8. Ketakutan dan kecemasan yang dialami terjadi terus-menerus,  selama 6 bulan atau lebih.

Terapi

Terapi atau pengobatan agoraphobia dapat dilakukan dengan dan tanpa obat-obatan.

Pasien dapat menjalani psikoterapi dengan psikolog atau psikiater, untuk mengubah pola hidup (olahraga, makanan bergizi, stop alcohol). Dapat dilakukan teknik self-help, untuk menangani gejala yang dialami. 

Pasien juga dapat mengikuti program guided self-help. Bila semuanya tidak memberi hasil yang baik, dapat dilakukan Cognitive Behavioral Therapy (CBT).

Bila terapi non-farmakologi tidak membawa hasil, dokter dapat melakukan kombinasi CBT dan obat antidepresan atau antiansietas. Lama pengobatan berbeda untuk tiap pasien; selama 6-12 bulan atau lebih. 

Pada pasien dengan gejala yang berat, dokter biasanya  meresepkan obat penenang paling lama untuk 2 minggu, karena obat dapat menimbulkan efek adiksi. (sur)