30 Tahun Yakult di Indonesia: Misi Probiotik Menyehatkan Usus
yakult_indonesia_probiotik

30 Tahun Yakult di Indonesia: Misi Probiotik Menyehatkan Usus dan Masyarakat

Berdiri sejak 1991, tahun ini 30 tahun sudah PT Yakult Indonesia Persada hadir di Indonesia. “Kami ingin ikut berkontribusi menyehatkan masyarakat, dengan selalu mengantarkan Yakult yang segar,” ujar Presiden Direktur PT Yakult Indonesia Persada Hiroshi Kawaguchi, dalam puncak perayaan hari ulang tahun (HUT) Yakult ke-30 secara virtual, Sabtu (21/11/2021). Manfaat Yakult yaitu probiotik menyehatkan usus, sudah tidak asing lagi di telinga kita.

Usus yang sehat adalah kunci umur panjang. Inilah salah satu dari tiga prinsip Shirotaisme, nilai-nilai yang dikemukakan oleh Dr. Minoru Shirota, dan menjadi filosofi perusahaan Yakult di seluruh dunia. Dua prinsip Shirotaisme lainnya yaitu: mencegah lebih baik dari mengobati, dan membuat Yakult tersedia dan terjangkau di seluruh dunia. 


Dr. Shirota adalah penemu Yakult, minuman probiotik yang pertama kali diciptakan di Jepang pada 1935. Yakult mengandung 6,5 milyar L. casei Shirota strain, bakteri asam laktat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Kini, Yakult telah tersedia di >40 negara di seluruh dunia.

Penelitian Dr. Shirota mengenai bakteri asam laktat berangkat dari hipotesis peraih Nobel Kedokteran tahun 1908 Ellie Metchnikoff, yang mengungkapkan bahwa kebiasaan meminum susu fermentasi menjadikan menjadikan petani di Bulgaria panjang umur dan sehat sampai tua. “Dr. Shirota menemukan bakteri kelompok L. casei, yang bermanfaat untuk pencernaan kita. Karena beliau yang menemukan, maka bakteri tersebut dinamakan L. casei Shirota strain,” ujar Deputy Director of PR Science Yakult Indonesia Jimmy Hariantono.

 

Probiotik Menyehatkan Usus

Sebagai pelopor probiotik, Yakult memiliki sejarah panjang yang aman selama >80 tahun. “FDA menggolongkan bakteri L. casei Shirota strain sebagai sangat aman,” terang Jimmy. Selain itu, manfaat Yakult terhadap kesehatan didukung oleh berbagai penelitian ilmiah. Untuk itu, Yakult mendirikan dua pusat RnD, yaitu di Tokyo, Jepang, dan Ghent, Belgia.

Jadi bisa dipastikan, manfaat L. casei Shirota strain sebagai probiotik menyehatkan usus dan tubuh secara keseluruhan, bukanlah kabar bohong. Jimmy menjelaskan, di usus kita ada 3 golongan bakteri: yang bermanfaat, yang bersifat patogen, dan yang bersifat oportunistik. Contoh bakteri bermanfaat yaitu golongan bakteri asam laktat, seperti Lactobacillus dan Bifidobacteria.

Kita perlu memelihara populasi bakteri bermanfaat di usus. “Bila bakteri bermanfaat yang memegang kendali di usus, bakteri oportunis akan ikut menjadi baik. Sebaliknya bila bakteri jahat yang memegang kendali, maka bakteri oportunis akan ikut memperburuk kondisi kita,” papar Jimmy.

Penelitian menemukan bahwa L. casei Shirota strain mampu merangsang pertumbuhan bakteri bermanfaat di usus, dan menekan bakteri jahat. Hal ini tidak hanya menyeimbangkan kondisi mikrobiota usus. “Produksi asam-asam organik di pencernaan pun lancar, dan kondisi pencernaan menjadi bagus,” imbuh Jimmy.

Banyak sudah penelitian yang membuktikan manfaat Yakult untuk mengatasi konstipasi/sembelit, misalnya yang dilakukan oleh Chen S, dkk (2019). Adapun manfaat Yakult untuk mengatasi diare, antara lain dibuktikan melalui penelitian oleh Dipika Sur di Kolkatta, India, pada 2011.

 

Dari Usus ke Antariksa

Probiotik menyehatkan usus, tapi manfaat Yakult tak terbatas di usus dan saluran cerna saja. Prof. Gleeson di Inggris misalnya, menemukan bahwa konsumsi L. casei Shirota strain mampu meningkatkan imunitas para atlet hingga mencapai titik optimum. “Kalau tiap hari kita bisa memelihara imunitas dalam kondisi optimal, kita akan sehat hingga 10-20 tahun mendatang,” ujar Jimmy.

Kesehatan usus pun ternyata berhubungan erat dengan otak kita. Usus bahkan disebut juga sebagai “otak kedua”; ini dikenal sebagai gut-brain axis. “Bila pencernaan baik, stres bisa lebih dikendalikan. Penelitian oleh Takada pada 2017 menemukan bahwa konsumsi L. casei Shirota strain bisa memperbaiki kualitas tidur dalam periode stres,” ungkap Jimmy.

Terbaru, Yakult turut berpartisipasi dalam penjelajahan alam semesta. Jimmy menjelaskan bahwa di tahap pertama, Yakult dibawa ke luar angkasa, dalam bentuk kering beku (freeze-dry). “Setelah itu kembali lagi ke bumi untuk dilihat apakah ada perubahan, mengingat di luar angkasa ada bermacam-macam sinar kosmik. Terkait peranan Yakult untuk mendukung kesehatan astronot, secara bertahap akan dilakukan penelitian lebih lanjut,” paparnya.

 

30 Tahun Yakult Indonesia

“Dengan penuh ketulusan, saya berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang menerima kehadiran Yakult, dan minum Yakult setiap hari,” ujar Kawaguchi dalam sambutannya. Ia menuturkan, pelanggan di Indonesia membeli Yakult dari bermacam-macam tempat, yaitu supermarket, toko, dan Yakult Lady. Kini, ada sekitar 11.000 ibu-ibu Yakult Lady di seluruh Indonesia.

Produksi Yakult di Indonesia dilakukan di dua pabrik, yaitu di Sukabumi, Jawa Barat, dan Mojokerto, Jawa Timur. Kedua Pabrik ini berlokasi di kaki gunung, dengan kualitas dan kuantitas air yang telah teruji sehingga menjamin kelangsungan produksi. Standar Produksi Pabrik Yakult telah menerapkan ISO 22000 : 2018 sebagaimana di seluruh dunia.

Penjualan Yakult di Indonesia kini mencapai 7 juta botol/hari. Angka ini menunjukkan bahwa 3,5% dari masyarakat Indonesia yang minum Yakult setiap hari. Selama pandemi COVID-19, penjualan Yakult meningkat. “Masyarakat makin menyadari bahwa kesehatan harus selalu dijaga, terutama di masa pandemi seperti sekarang,” ujar Marketing Communication and Commercial Director Yakult Indonesia Antonius Nababan.

Anton melanjutkan, penambahan jumlah penjualan terjual bukan satu-satunya fokus Yakult. Menurutnya, masih ada 5-15% masyarakat yang perlu mengadopsi kebiasaan minum Yakult setiap hari untuk menjaga kesehatan pencernaan. Ia menjelaskan, Yakult yang sudah lebih dari 80 tahun eksis di Jepang, telah berkontribusi besar terjadap kesehatan masyarakat di sana.

Anton berharap, Yakult Indonesia bisa seperti di Jepang, Taiwan, dan Korea, yang sudah jauh lebih dulu. “Bisa dibilang kesejahteraan masyarakatnya lebih tinggi. Kami ingin bisa berkontribusi lebih banyak lagi, termasuk melayani masyarakat Indonesia bagian timur, yang belum bisa kami jangkau,” pungkas Anton. (nid)