Lotus Anti Radang dan Perdarahan | OTC Digest

 Lotus Anti Radang dan Perdarahan

Lotus sudah digunakan sebagai obat alami selama 1.500 tahun. Hampir semua bagian pohonnya bisa dimanfaatkan. Daunnya yang pahit bermanfaat untuk pengobatan summer heat syndrome atau sunstroke (pingsan karena kepanasan) dan akumulasi kelembaban.

Juga mengandung alkaloid dengan efek menurunkan tekanan darah. Banyak digunakan untuk menurunkan lemak darah dan mengobati perlemakan hati. Serbuk sari lotus yang manis, bersifat astrigen (berkontraksi/mengerutkan jaringan); bermanfaat untuk jantung dan ginjal. Sering digunakan untuk mengobati keputihan atau sering berkemih.

Semua bagian lotus memiliki efek anti-perdarahan, terutama akarnya. Quercetin di dalamnya berperan mengurangi perdarahan, dengan memperbaiki kekuatan dinding pembuluh darah kapiler. Minum 2-3 gelas jus akar lotus/hari, dapat menyembuhkan perdarahan kerongkongan dan perut (muntah darah), tinja berdarah, mimisan dan gusi berdarah.

Ekstrak teh hijau yang dicampur lotus menurut jurnal ilmiah Hippokratia 2013, signifikan mengurangi / mengecilkan jerawat. Dari 22 responden, grup 1 mendapat berbagai formula ekstak teh hijau (formula tunggal), grup 2 mengaplikasikan ektrak teh hijau + lotus (formula kombinasi), selama 60 hari. Grup 3 adalah kelompok kontrol dan memakai plasebo.

Pada formula kombinasi, penurunan produksi sebum –zat berminyak berisi lemak, keratin dan bahan selular di kulit wajah, 2x lebih banyak dibanding formula tunggal.

Akar lotus manis dan bisa dimakan sebagai buah/sayur; kaya zat besi, vitamin B dan C. Berkhasiat menyembuhkan diare, menghilangkan rasa panas dan memperbaiki nafsu makan. Seratnya yang tinggi menstimulasi gerak peristaltik usus dan memperbaiki konstipasi. Pada 100 g ‘daging’ lotus mengandung  4,9 g atau 13% kebutuhan serat harian.

Paling populer adalah bijinya, yang digunakan sebagai pangan di negara Asia, misal dijadikan pasta untuk isi kue bulan. Riset tahun 2013 oleh Liau SH, Lin JY dkk., menyatakan, biji lotus (putih/merah) mengandung 2 polisakarida yang menghambat aktivitas TLR-2 (toll-like receptor 2) dan/atau TLR-4. Intinya mampu mengurangi peradangan. 

Biji ini bermanfaat untuk kesehatan limfa, ginjal dan jantung. Sifat astringennya membantu mencegah menurunnya fungsi ginjal, dapat memulihkan fungsi seksual pada pria dan keputihan pada wanita. Biji bunga lotus juga berefek sedatif (penenang/pereda nyeri),  membantu meredakan gelisah, insomnia. Efek lebih kuat pada biji yang mengandung embrio.  (nid-jie)