Vertigo, Pusing Berputar tapi Tidak Berbahaya | OTC Digest
vertigo_pusing_berputar_tidak_berbahaya

Vertigo, Pusing Berputar tapi Tidak Berbahaya

Kepala terasa pusing berputar, disertai muntah dan mual. Serangan seperti inilah yang dirasakan oleh penderita vertigo. Meski keluhannya berat, umumnya tidak berbahaya. ”Vertigo itu termasuk gangguan keseimbangan tubuh, dan keseimbangan dipertanggungjawabkan oleh 3 hal,” terang Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, Sp.THT-KL(K). Yakni mata (visual), proprioseptif (penegak tubuh) dan alat keseimbangan di belakang telinga atau telinga bagian dalam, yang disebut labirin atau vestibuler. ”Seseorang bisa seimbang jika ketiganya bekerja dengan baik, dan diintegrasikan di otak,” lanjut profesor Bidang Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) di Departemen Ilmu Penyakit THT, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 

Semisal ada gangguan penglihatan atau buta, tapi alat keseimbangan dan postur tubuh (proprioseptif) masih baik, maka keseimbangan tidak akan terganggu. Pun sebaliknya; jika proprioseptif terganggu tapi mata dan alat keseimbangan bagus, juga tidak akan terjadi gangguan keseimbangan. ”Tapi kalau vestibularnya terganggu, walapun mata dan proprioseptifnya bagus, pasti keseimbangan tubuh akan terganggu,” ungkap Prof. Jenny.

Vertigo adalah pusing berputar, akibat adanya gangguan di alat vestibuler. Ini berbeda dengan gangguan keseimbangan postural, yang cuma terasa bergoyang.

Gangguan di vestibular bisa berupa sentral/pusat, bisa pula perifer (tepi). Pada vertigo, gangguannya ke arah perifer. Yang paling banyak (80%) adalah vertigo posisi paroksismal jinak atau benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).

Bisa juga disebabkan penyakit meniere. ”Di telinga bagian dalam, di alat pendengaran dan keseimbangan, ada cairan endolymph. Pada penyakit ini terdapat hydrops (cairan endolymph terlalu banyak),” paparnya. Bisa karena produksinya berlebihan, atau karena pembuangannya tidak lancar.

Ditengarai, vertigo bisa terjadi karena otokonia yang berada di alat keseimbangan, terlepas. Akhirnya, zat ini mengalir di canalism circularis, seperti debu-debu kecil (debris) yang mengalir dan mengikuti gravitasi/gerakan. Bila misalnya menoleh ke kanan atau ke kiri, bisa terasa pusing berputar. Trauma di daerah kepala atau leher, bisa memicu terjadinya hal ini.

 

Membedakan vertigo dengan sakit kepala biasa

Vertigo berawal dari sakit kepala; pusing. Perhatikan, jenis pusingnya seperti apa. ”Kalau pusing berputar, kemungkinan vestibular. Tapi kalau cekot-cekot, sakit, kemungkinan masalahnya ada di kepala,” ucap Prof. Jenny.

Selanjutnya, dokter akan melakukan tes hallpike maneuver untuk menguji keseimbangan. Tes dilakukan dalam posisi duduk, kepala ditengokkan, lalu tubuh direbahkan. Ini untuk melihat apakah ada nystagmus (mata bergoyang).

Vertigo bukanlah sesuatu yang membahayakan, kecuali bila berhubungan dengan gejala stroke. ”Tapi kalau terjadinya di perifer, berarti di tempat itu saja. Memang, keluhannya berat,” imbuhnya.

Orang yang terserang vertigo pasti merasa mual lalu muntah. Patut disyukuri jika keluhannya berat seperti itu, ”Kemungkinan vertigonya adalah perifer. Tapi kalau cuma sempoyongan dan tidak terlalu berat, dikhawatirkan terjadi di sentral.” Bila masalahnya di sentral (otak), penanganannya harus berkoordinasi dengan dokter ahli syaraf (neurolog).

Menangani vertigo utamanya dengan latihan, bukan obat. Seperti apa latihannya? Berikut penjelasannya. (nid)

____________________________________

Ilustrasi: Designed by Jcomp