transplantasi rambut apa yang boleh dilakukan dan tidak

Transplantasi Rambut, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Seiring penuaan rambut mulai menipis, mundur, rusak bahkan mengalami kebotakan. Sebagian orang tidak mudah menerima bila ‘mahkota’ kepala ini semakin tipis dari hari ke hari. Transplantasi rambut merupakan salah satu jawaban masalah tersebut.

Umur rata-rata sehelai rambut adalah 4,5 tahun. Kemudian ia akan rontok dan diganti rambut baru dalam 6 bulan. Setiap orang akan kehilangan sekitar 100 helai rambut per hari, ini normal.

Setelah usia 30 tahun, pria dan wanita sama-sama mulai kehilangan rambut, meskipun pria cenderung lebih cepat.  Data dari American Academy of Dermatology Association menyatakan sekitar 60% pria dan 50% wanita di seluruh dunia mengalami berbagai masalah kerontokan rambut.

Transplantasi rambut mulai menjadi tren di kalangan masyarakat. Transplantasi rambut menawarkan hasil yang lebih cepat, dibanding perawatan lain.

Dr. Cintawati Farmanina, Mbio (AAM) ahli transplantasi rambut dari Farmanina Aesthetic & Hair Clinic, Jakarta, menjelaskan sebelum melakukan cangkok rambut ini, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengukur kerapatan area donor (rambut di kepala bagian belakang).

Ini termasuk menghitung rambut di area donor, jumlah rambut yang dapat ditransfer, jumlah total rambut yang tersisa di area donor dan jumlah rambut yang dibutuhkan untuk kepadatan.

“Harus dicek bisa tidak dipindahkan, kebutuhannya cukup tidak, hitung daerah belakang donor cukup tidak. Kalau tidak, berarti memindahkan kebotakan ke belakang kepala,” kata dr. Nina, Selasa (24/5/2022).

Rambut di area belakang kepala yang ideal sebagai donor adalah minimal berisi 110 helai rambut per 1 cm2. Dan hanya boleh diambil 30%-nya.  

Yang boleh dan tidak boleh dilakukan

Transplantasi rambut termasuk dalam tindakan operasi minor, oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil optimal, baik sebelum dan sesudah transplantasi.

Sebelum transplantasi

Sangat disarankan untuk cukup istirahat dan makan makanan bergizi untuk mempersiapkan tubuh selama menjalani proses transplantasi rambut.

Sebaliknya, tidak disarankan untuk minum aspirin atau obat antiradang lain 7 hari sebelum operasi. Konsumsi alkohol, suplemen vitamin B dan E satu minggu sebelum tindakan juga tidak dianjurkan.

“Jangan minum kopi atau teh dua minggu sebelum operasi, jangan konsumsi obat pengencer darah supaya tidak terjadi perdarahan,” imbuh dr. Nina.

Setelah transplantasi

Boleh dilakukan

  1. Ingat untuk selalu mengikuti petunjuk pasca transplantasi yang diberikan oleh dokter.
  2. Usahakan menjaga kulit kepala tetap kering pada hari pertama setelah transplantasi.
  3. Rawat bekas luka dengan benar. Bekas luka dan gatal mungkin terjadi, oleskan menggunakan krim yang diresepkan dokter.
  4. Untuk wanita dengan rambut panjang, potong ujung rambut untuk merangsang pertumbuhan rambut. Bila ingin memakai hijab pastikan rambut kering, supaya rambut tidak rontok.

Jangan dilakukan

  1. Hindari paparan sinar matahari langsung untuk beberapa hari setelah transplantasi.
  2. Jangan menggaruk kulit kepala yang sakit / gatal, dapat menyebabkan cangkokan baru rontok sebelum sempat tumbuh.
  3. Jangan minum alkohol, kopi atau teh minimal lima hari pasca transplantasi.
  4. Berhenti merokok dalam 1 bulan setelah tindakan, karena bisa mengganggu aliran darah ke akar rambut.
  5. Jangan lakukan olahraga atau aktivitas fisik berat. Berkeringat bisa meningkatkan risiko infeksi di area cangkok. Anda bisa melanjutkan berolahraga setelah 10 hari.

Setelah proses transplantasi, rambut membutuhkan waktu hingga 5 bulan untuk tumbuh sempurna (tebal). Dalam proses tersebut rambut yang ditanam akan rontok, tetapi bukan berarti transplantasi gagal, karena akar rambut sudah tertanam. Rambut baru akan tumbuh.

Teknik HDI

Salah satu metode transplantasi rambut terbaru adalah menggunakan Direct Hair Implantation (HDI). “Tingkat keberhasilan hingga 97% dengan hasil lebih natural dan tidak meninggalkan bekas, dibandingkan teknik lain (misalnya Follicular Unit Transplantation / FUT),” terang dr. Nina.

HDI dilakukan dalam tiga tahap:

Fase ekstraksi

Folikel (akar rambut) diambil satu persatu dari area donor menggunakan alat ekstraksi khusus berdiameter 0,7 mm.

Penanganan folikel

Folikel dipisahkan berdasarkan jumlah rambut dan disimpan dalam suhu 0-4 derajat dengan protokol ketat, untuk memastikan folikel dalam kondisi baik ketika ditanam.

Fase implantasi

Folikel dipasang langsung menggunakan DHI Implanter yang telah dipatenkan. Dalam proses penanaman kemiringan dan kedalaman rambut diatur agar hasil yang terlihat natural.

Dr. Nina menegaskan, “Jika transplantasi rambut tidak dilakukan oleh ahlinya, maka hasilnya rambut tidak akan tumbuh secara natural dan sempurna, bahkan bisa menyebabkan bekas luka yang permanen di area kepala.”  (jie)