punya bayi saat pandemi covid-19 yang orangtua perlu tahu

Punya Bayi Saat Pandemi COVID-19: Ini Yang Orangtua Perlu Tahu

Jika Anda punya bayi saat pandemi COVID-19, sangat wajar jika khawatir akan ikut terinfeksi. Namun berita baiknya adalah sebagian besar bayi yang terinfeksi COVID-19 tidak sampai mengalami sakit parah, atau hanya dengan gejala minimal, bahkan tanpa gejala.

Dilansir dari sciencealert, menurut Karleen Gribble, profesor di School of Nursing and Midwifery, Western Sydney University dan Nina Jane Chad, peneliti post-doctoral di Sydney School of Public Health, University of Sydney, orangtua perlu memahami beberapa hal selama wabah virus corona ini, bagaimana harus merawat bayi mereka, dan mengurangi potensi untuk tertular.

Utamakan higienitas

Hal pertama yang tiap orangtua wajib lakukan adalah memastikan bila dirinya sudah bersih. Ini termasuk mencuci tangan, sebisa mungkin menghindari kontak dekat dengan orang lain, melakukan etika batuk/bersin yang benar (menutup mulut menggunakan siku atau tisu) dan menghindari menyentuh area muka.

Selanjutnya, karena bayi secara naluriah akan memasukkan tangannya ke dalam mulut, sangat dianjurkan sering mencuci tangan dan wajah si kecil, serta membersihkan permukaan benda-benda yang mungkin ia sentuh. Ini bisa mengurangi risikonya untuk ikut terinfeksi.

Pastikan mendapatkan imunisasi

Vaksinasi rutin adalah cara teraman sekaligus paling efektif untuk melindungi bayi dan anak-anak dari segala penyakit.

Sehingga pastikan anak Anda mendapatkan vaksinasi / imunisasi yang direkomendasikan untuk meminimalkan kemungkinan mereka harus mendapatkan perawatan medis bila sakit, termasuk akibat virus corona ini.

Bila menyusui

ASI (air susu ibu) mengandung banyak zat yang membantu mencegah dan melawan infeksi. Para ahli sepakat jika ASI eksklusif (hingga 6 bulan) adalah makanan terbaik untuk bayi. Tetap direkomendasikan memberikan ASI hingga usia 2 tahun disertai makanan pendamping ASI.

Bila bayi Anda berusia kurang dari 6 bulan dan masih menyusu, hanya dengan memberinya ASI cukup untuk melindungi dari berbagai infeksi dan mengurangi risiko untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Bila Anda menyusui bayi Anda dan juga memberinya susu formula, pertimbangkan untuk mengganti susu formula dengan ASI.

Bila menggunakan susu formula

Sangat mudah untuk kuman menempel di botol selama Anda menyiapkan susu formula, dan menyebabkan si kecil sakit. Sehingga orangtua perlu melakukan usaha ekstra untuk mencegah ini terjadi, terutama karena saat ini sedang tidak dianjurkan untuk pergi ke rumah sakit.

Berhati-hatilah saat menyiapkan botol susunya. Ini berarti selalu dimulai dengan mencuci tangan Anda sebelum menyiapkannya, cuci bersih dan mensterilkan botol susu, serta membuat susu formula dengan air panas.

Jangan lupa untuk mendinginkan susu botol terlebih dulu di lemari es, kocok lembut, dan pastikan susu tidak terlalu panas sebelum memberikannya ke bayi.

Bagaimana bila ibu positif COVID-19?

Orang dewasa lebih berisiko sakit akibat virus corona daripada bayi.Dan jika Anda menyusui sementara Anda terinfeksi, disarankan untuk tetap menyusui. Hingga kini, penelitian menyatakan virus belum ditemukan dalam ASI.

Kenakan masker saat ibu bersama bayinya (termasuk saat menyusui), mencuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan bayi, dan membersihkan /mendesinfeksi permukaan dan peralatan menyusui akan membantu mencegah bayi Anda terserang virus dari Anda.

Jika Anda dirawat di rumah sakit atau terpisah dari bayi Anda, Anda dapat memeras ASI.

Pertimbangkan untuk menjaga kakek/nenek tetap aman

Jika Anda atau pasangan terifeksi, Anda perlu mencari bantuan orang lain untuk merawat anak/bayi Anda.

Bayi sangat mungkin untuk ‘berbagi’ air liur dengan perawat mereka, dan berisiko terinfeksi COVID-19 tetapi tanpa gejala. Sehingga juga bisa menyebarkan virus pada orang lain.

Banyak orangtua yang meminta bantuan ibu/ayah mereka untuk merawat si kecil. Sayangnya mereka yang berusia > 60 tahun lebih mudah terinfeksi, dan mengalami infeksi parah / meninggal akibat virus corona ini.

Sehingga, jika Anda berpikir untuk menitipkan anak Anda pada kakek / neneknya, berpikirlah untuk mencari alternatif lain. Atau, bicarakan dengan kakek/nenek tentang bagaimana mereka dapat mengurangi risiko infeksi jika harus merawat bayi. (jie)