probiotik efektif kurangi koloni bakteri h pylori

Probiotik Efektif Kurangi Koloni Bakteri H.pylori Dalam Lambung

Infeksi bakteri H. pylori menimbulkan gejala maag yang lebih berat. Konsumsi probiotik mampu mengurangi koloni H.pylori dalam lambung.

FAO (Food and Agriculture Organization) dan WHO (World Health Organization) mendefinisikan  probiotik sebagai organisme hidup (bakteri) yang saat dikonsumsi dalam jumlah cukup akan memberikan keuntungan pada tubuh manusia.

Dr. Goran Hauser dari Universitas Hospital Rijeka, Kroasia melakukan riset pada 804 pasien terinfeksi H.pylori.  Sebagai tambahan terapi standar (2 jenis antibiotik dan 1 jenis obat penekan produksi asam lambung), pasien diberi plasebo (obat bohong) atau probiotik, berupa kombinasi bakteri Lactobacillus rhamnosus dan BB-12 (turunan bakteri Bifidobacterium).

Pada akhir minggu ke 6, 88% dari mereka yang mendapatkan tambahan probiotik dinyatakan H.pylori- negative, sementara pada kelompok yang mendapatkan plasebo hanya 73%.

Probiotik terbukti signifikan melemahkan intensitas gejala nyeri, kembung, heartburn (perasaan terbakar di dada) dan diare. Riset ini dipaparkan dalam Digestive Disease Week (DDW) 2014 lalu di Chicago, AS.

Baca: Kenali Gejala Maag Akibat Infeksi H pylori

Studi lain yang juga dipaparkan dalam DDW 2014 melibatkan 250 orang Turki, di mana kejadian infeksi H.pylori tinggi, sementara efektifitas antibiotik sebagai terapi standar rendah.

Hakan Demirci dan tim memberikan 100 responden terapi standar dan bismuth subcitrate  (obat pelapis dinding lambung agar tidak tekena asam lambung; ini adalah terapi tambahan yang poluler di Turki). Pada 150 orang lainnya diberikan terapi standar plus probiotik kombo (terdiri atas L.acidophilus, Enterococcus faecium, L.plantarum, B.lactis, B.longum dan Sterptococcus thermophilus).

Hasilnya didapati tingkat kematian H.pylori sebanyak 78% pada kelompok probiotik dan 69% di kelompok bismuth subcitrate.  Dalam sesi kesimpulan pada acara DDW 2014 tersebut, dr. Jeffrey Hertzberg menjelaskan, probiotik digunakan sebagai terapi tambahan, dan bisa mengurangi efek samping antibiotik.

“Kerja probiotik tampaknya lebih aman dari pada terapi standar, mengingat mereka secara alamiah adalah bakteri baik yang berguna mengganti disfungsi mikrobiota.”

Ini didasarkan pada fakta yang diungkapkan dalam simposium internasional yang diadakan oleh the American Academy of Anti-Aging Medicine and Orhto Molecular Products bahwa terapi standar infeksi H.pylori yang paling ampuh juga adalah yang paling hebat merusak keseimbangan bakteri usus.

Journal Nutrition 2007 menuliskan setidaknya 7 dari 9 penelitian pada manusia memperlihatkan pada kasus gangguan lambung karena infeksi H.pylori terjadi penurunan kepadatan koloni H.pylori setelah pemberian probiotik.

Penambahan probiotik pada terapi standar meningkatkan efektifitas pembasmian H.pylori, yakni 81% dibanding 71% jika hanya menggunakan terapi standar.  (jie)