gejala penyakit arteri perifer pada kaki
penyakit arteri perifer pada kaki

Penyakit Arteri Perifer Pada Kaki, Gejalanya Obat-obatan Sampai Operasi Bypass

Sering kram pada betis saat tidur malam hari, dan saat berjalan kaki terasa nyeri? Ini gejala penyakit arteri perifer (PAP), terjadi karena ada penyempitan atau penyumbatan di pembuluh arteri kaki. Kondisi ini disebabkan karena ada penumpukan plak, yang terbentuk karena kolesterol, kalsium atau lemak. 

Berdasar literatur, PAP juga bisa terjadi akibat terjadinya peradangan pembuluh darah, cedera pada lengan atau kaki, perubahan pada otot atau ligamen dan karena paparan radiasi.

Gejala penyakit arteri perifer

Pengidap penyakit arteri perifer awalnya tidak merasakan gejala apa-apa, atau hanya mengalami gejala ringan. Seiring berjalannya waktu, yang bersangkutan dapat mengalami nyeri kaki saat berjalan. Juga nyeri otot atau kram di kaki atau lengan, dirasakan terutama saat berolahraga atau beraktivitas. Paling sering rasa nyeri atau kram pada betis. Jika tidak ditangani, PAP bisa menyebabkan rasa nyeri semakin parah.

Gejala lain yang muncul bisa berupa, dari beberapa sumber:

  1. Tungkai atau kaki bagian bawah terasa dingin.
  2. Mati rasa atau kekuatan kaki melemah.
  3. Denyut nadi di tungkai atau kaki lemah bahkan tidak teraba.  
  4. Kram otot pinggul, paha atau betis setelah beraktivitas (olahraga, berjalan atau naik turun tangga).
  5. Pertumbuhan kuku kaki melambat.
  6. Rambut rontok atau pertumbuhan bulu kaki melambat.
  7. Luka di kaki atau tungkai tak kunjung sembuh
  8. Pada pria dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
  9. Pada penyakit arteri perifer yang parah, nyeri bisa terasa saat  istirahat atau berbaring. 

Faktor risiko PAP antara lain

  1. Hipertensi.
  2. Kadar kolesterol tinggi.
  3. Obesitas.
  4. Faktor gen. Dalam keluarga ada yang mengidap penyakit arteri perifer, penyakit jantung, atau stroke.
  5. Usia 65+ tahun.

Komplikasi penyakit arteri perifer

Aterosklerosis yang menyebabkan PAP, berisiko menyebabkan komplikasi:

  1. Iskemia ekstremitas kritis. Pada kondisi ini, cedera atau infeksi dapat menyebabkan matinya jaringan. Gejala berupa luka terbuka yang tidak kunjung sembuh. Bila kondisi semakin memburuk, anggota tubuh bisa diamputasi.
  2. Stroke, serangan jantung. Penumpukan plak pada pembuluh darah arteri di kaki, dapat mempengaruhi pembuluh darah di jantung dan otak.

Mencegah penyakit arteri perifer

Dapat dilakukan dengan mengurangi, atau menekan faktor risiko. Beberapa hal lain yang dapat dilakukan:

  1. Gaya hidup sehat.
  2. Makanan sehat bergizi. Perbanyak serat (sayur, buah), kurangi daging berlemak, makanan yang digoreng, makanan bersantan.
  3. Olahraga teratur. Standar umum yakni: lakukan 3-5x seminggu (total 150 menit/minggu)
  4. Stop merokok dan alkohol.

Terapi obat sampai operasi bypass

Bila masih tahap awal atau ringan, penyakit ini belum perlu terapi atau pengobatan. Aliran darah yang tersumbat dapat diperbaiki dengan perubahan gaya hidup, seperti disebutkan di atas. Obat-obatan dari dokter, dapat menghilangkan gejala dan mencegah agar penyakit tidak bertambah parah.

Ada obat untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam darah, mencegah terbentuknya gumpalan darah, dan memperlebar pembuluh darah. Dengan begitu, risiko komplikasi stroke dan serangan jantung dapat ditekan.

Bila penyakit sudah terlanjur berat atau parah, dapat dilakukan  angioplasty. Alat  kateter dimasukkan ke pembuluh nadi di kaki,  diarahkan ke pembuluh darah yang tersumbat. Balon di ujung kateter kemudian dikembangkan, sehingga pembuluh darah yang tersumbat kembali lancar.

Bila pemasangan ring sudah tidak bisa dilakukan, dokter dapat melakukan operasi bypass; diambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain, kemudian dicangkokkan untuk mengalihkan rute aliran darah. Kateterisasi dan pemasangan ring, atau operasi bypass kaki ini mirip dengan yang dilakukan pada pembuluh darah jantung. (sur)