kehilangan penurunan indera penciuman gejala baru covid-19

Penurunan Indera Penciuman dan Pengecap : Gejala Baru COVID-19?

Para dokter spesialis THT (telinga hidung dan tenggorok) di Inggris mewaspadai gejala lain COVID-19. Kekhawatiran ini berdasarkan data dari dua per tiga pasien COVID-19 di Jerman yang dilaporkan mengalami kehilangan / penurunan indera penciuman dan pengecap.

Mereka mengatakan ada bukti di sejumlah besar pasien yang menderita efek ini. Sejauh ini gejala virus corona yang sudah diketahui melibatkan batuk berulang, pilek, sakit tenggorok, demam dan sesak napas.

Perhimpunan dokter spesialis THT Inggris (Ear, Nose and Throat Expert / ENT, sebelumnya dikenal dengan British Association of Otorhinolaryngology) mengatakan setidaknya dua pertiga pasien COVID-19 di Jerman dilaporkan mengalami hilangnya salah satu atau kedua indera tersebut, dan itu kerap kali terjadi pada mereka dengan gejala ringan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala lain yang mungkin muncul termasuk sakit kepala, sakit, diare, dan hidung tersumbat.

Dilansir dari dailymail, terjadi peningkatan laporan di seluruh dunia bila pasien mengalami anosmia – istilah medis untuk kehilangan / berkurangnya kemampuan indera penciuman – dalam satu bulan terakhir.

“Kami percaya ini berhubungan dengan infeksi COVID-19,” tulis ENT dalam keterangan persnya. “Saat ini banyak dari pasien tersebut tidak memiliki gejala lain, atau hanya dengan gejala ringan, dan itu sebabnya mereka tidak sesuai sebagai kriteria yang harus menjalani tes.”

“Walau kehilangan indera penciuman bisa disebabkan oleh virus lain, kami berpikir saat ini masuk akal bila berasumsi COVID-19 sebagai penyebabnya, sampai dibuktikan negatif dalam tes.”

Itu sebabnya para spesialis THT tersebut menyerukan bagi mereka yang mengalami anosmia untuk melakukan isolasi. Ini juga berlaku untuk teman atau anggota keluarga yang tinggal bersama mereka.

Masih dalam penyelidikan

Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masih menyelidiki hubungan antara hilang / berkurangnya fungsi indera penciuman dan / atau pengecap dengan infeksi COVID-19.

Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, mengomentari : “Kehilangan penciuman atau berkurangnya indera pengecap adalah sesuatu yang sedang kita perhatikan.

“Kami menghubungi beberapa negara dan melihat kasus-kasus yang telah dilaporkan untuk melihat apakah ini gejala umum. Kami belum memiliki jawaban untuk itu.”

Sementara itu perhimpunan spesialis THT Inggris mengatakan infeksi virus adalah kemungkinan kedua tersering bagi seseorang untuk mengalami anosmia. Penyebab paling umum adalah hidung tersumbat.

Mereka menambahkan, terus terjadi penambahan bukti yang signifikan bahwa pasien COVID-19 mengalami gejala anosmia/hyposmia.  

Dalam beberapa riset kecil juga ditemukan bila penderita COVID-19 mengalami penurunan fungsi indera penciuman, pengecap atau gangguan pencernaan seperti diare dan mual muntah.

Menteri Kesehatan Inggris, Nadine Dorries, sempat mengatakan bila ia kehilangan sensasi mencium dan merasakan (mengecap) setelah dinyatakan positif COVID-19. (jie)