menjaga kebersihan saluran napas saat puasa ketika pandemi covid

Penting, Jaga Kesehatan Saluran Napas Selama Puasa dan Pandemi COVID-19

Saat puasa sudah menjadi hal lumrah bila mengalami gangguan saluran napas. Di satu sisi virus corona bisa menginfeksi tubuh kita melalui saluran napas. Itu sebabnya penting menjaga kesehatan saluran napas selama menjalankan ibadah puasa di saat pandemi COVID-19.

Selama berpuasa tidak ada kegiatan mengunyah dan minum selama +13 jam, sehingga membuat mulut menjadi kering. Saat mulut kering, bakteri lebih mudah berkembang biak. Apalagi jika setelah sahur tidak sikat gigi.

“Selama berpuasa otomatis produksi air liur di mulut berkurang, menyebabkan masalah klasik seperti bau mulut (halitosis) dan lebih rentan mengalami sariawan,” terang dr. Mery Sulastri, educator & trainer dari PT Mundipharma.

Sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan sehabis sahut akan menjadi makanan bagi bakteri di mulut. Akhirnya, mulut menjadi asam. Adapun aroma tidak sedap berasal dari gas yang dihasilkan oleh bakteri di rongga mulut.

Lantas apa hubunganya dengan pandemi COVID-19 ?

“WHO mengatakan belum ada data yang mendukung pernyataan bila puasa meningkatkan risiko terinfeksi virus SARS-CoV-2. Sehingga tetap membolehkan puasa. Sementara pada pasien COVID-19 perlu dikonsultasikan dengan dokter (boleh tidak puasa) karena kondisi tiap pasien berbeda-beda,” kata dr. Mery dalam bincang-bincang Puasa sehat Sambil Cegah COVID-19 melalui live Instagram.

WHO juga merekomendasikan pentingnya respiratory hygiene (kebersihan saluran napas) karena berhubungan dengan cara penularan virus SARS-CoV-2 (nama resmi virus yang menyebabkan COVID-19).

Sebagaimana diketahui wabah virus corona ini utamanya ditularkan melalui droplet (percikan) saat batuk, bersin, berbicara, bahkan tertawa. Virus hanya bisa menginfeksi setelah menempel pada reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) yang ada di saluran napas (hidung dan mulut). 

Bagaimana menjaga saluran napas selama puasa?

Menjaga kebersihan saluran napas tidak hanya menghilangkan/mengurangi bau mulut dan sariawan, tetapi juga mencegah/membunuh virus corona.

Selain menerapkan anjuran pemerintah dan WHO untuk rajin cuci tangan dan tidak menyentuh area muka, “Juga sering-seringlah berkumur menggunakan mouthwash,” imbuh dr. Mery. “Tetapi tidak cukup dengan berkumur biasa, yang direkomendasikan adalah dengan gargle karena juga akan mengenai area tenggorok.”

Lakukan gargle 20-30 detik dengan menengadahkan kepala 45 derajat, buka mulut sambil membuang napas lewat mulut. Cairan obat kumur akan membilas tenggorok, kemudian buang.

“Cara yang terbaik adalah berkumur dua kali setelah sikat gigi. 30 detik pertama berkumur biasa (memakai obat kumur) untuk membunuh kuman di rongga mulut, lalu buang. Kemudian gargling selama 30 detik untuk membunuh kuman di tenggorok,” kata dr. Mery.

Obat kumur antiseptik

Perlu dipahami bila tidak semua obat kumur bisa untuk gargle, yang direkomendasikan adalah obat kumur yang mengandung bahan antiseptik.

“Beberapa mouthwash hanya bersifat refreshment –menyegarkan rongga mulut – tetapi tidak efektif membunuh kuman. Salah satu yang direkomendasikan adalah obat kumur yang mengandung povidone iodine, karena terbukti sebagai medicated mouthwash, efektif membunuh virus SARS dan MERS dalam 15 detik,” terang dr. Mery.

Baca : Sejarah Hand Sanitizer : Kenapa Tidak Semua Antiseptik Mampu Membunuh Kuman

Baik SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome) keduanya juga temasuk keluarga virus corona ; memiliki kemiripan genetik dengan virus corona baru yang mewabah saat ini.

“Penelitian tentang povidone iodine untuk COVID-19 masih berjalan. Walau terbukti bisa membunuh SARS-CoV-2, tetapi hasilnya belum final. Namun begitu di Indonesia saat ini digunakan oleh tenaga kesehatan di wisma atlet (RS darurat penanganan COVID-19), serta direkomendasikan untuk keluarga pasien dan orang yang disekitarnya,” tambah dr. Mery. 

Kapan harus gargle saat puasa?

Dalam konteks pencegahan virus corona, gargle direkomendasikan dilakukan empat kali sehari, yakni setelah sahur dan berbuka, setelah makan malam dan sebelum tidur.

Bisa dilakukan dari anak-anak sampai orang dewasa. Untuk anak-anak, jika ia belum bisa gargle ajari terlebih dulu memakai air matang sebelum menggunakan obat kumur.

“Jika anak tidak sengaja menelan obat kumur, jangan khawatir berikan ia minum air putih yang banyak,” tambah dr. Mery.

Jangan lupakan kebersihan hidung

Tak kalah pentingnya menjaga kebersihan hidung, salah satunya memakai cairan penyemprot hidung (nasal spray) yang mengandung antiseptik.

Hindari nasal spray yang mengandung steroid (boleh dipakai dengan petunjuk dokter), atau yang hanya mengandung cairan NaCl biasa (tidak bisa membunuh virus di hidung). (jie)