infeksi jamur yang mematikan pasca covid-19

Pasca COVID-19 Semakin Banyak Kasus Infeksi Jamur Yang Mematikan, Waspadai Gejalanya

Infeksi jamur yang langka dan mematikan disebut mucormycosis – yang bisa menyerang saluran napas, sistem pencernaan, bahkan otak – semakin banyak ditemui, terutama di antara pasien yang sembuh dari COVID-19.

Dari hanya sekitar lima sampai tujuh kasus per tahun, jumlah penderita infeksi jamur ini melonjak hingga lebih dari 60 kasus dalam tujuh sampai delapan bulan selama pandemi.

Melansir India Times, di antara jumlah tersebut, 10 kasus tercatat di rumah sakit pemerintah (Gandhi Hospital) karena pasien dirawat kembali dengan komplikasi pasca-COVID-19, termasuk infeksi jamur ini.

Mucormycosis (mukomikorsis), meskipun jarang terjadi, merupakan penyakit yang serius. Bahkan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani tepat waktu.

Ini adalah infeksi jamur oportunistik yang terlihat pada pasien dengan gangguan kekebalan, terutama pasien yang menjalani transplantasi atau pada mereka yang menggunakan obat-obat kanker.   

“Kami melihat infeksi jamur ini pada pasien yang telah sembuh dari penyakit virus, termasuk dari COVID-19. Selama tujuh hingga delapan bulan terakhir kami melihat sekitar 10 pasien di rumah sakit kami,” kata Dr. M Raja Ram, pengawas Gandhi Hospital, sembari menjelaskan bila sebagian besar pasien yang menderita infeksi jamur ini adalah penderita diabetes.

Manifestasi infeksi jamur ini di paru berupa gejala batuk, sesak napas dan demam. Infeksi pada jaringan hidung hingga ke rongga mata (rhino-orbital) berupa pembengkakan di mata, hidung meler berwarna kehitaman, sakit kepala dan wajah mati rasa.

Jika dibiarkan gejalanya bisa memburuk menjadi gangguan penglihatan, disertai dengan kejang, koma, bahkan kematian.

Infeksi jamur ini walau bisa bermanifestasi sebagai mucormycosis paru atau rhino-orbital-serebral, “Ini umumnya terjadi pada pasien diabetes, tetapi penggunaan obat kortikosteroid pada COVID-19 menciptakan kondisi yang sempurna untuk infeksi jamur ini.”

“Sebelum COVID-19, kami biasa menangani tiga hingga empat kasus per tahun, tetapi sekarang dilaporkan sekitar 60 kasus,” kata Dr. Meghna Reddy, konsultan paru, di rumah sakit Medicover, India.  

Mengenal mukormikosis

Mucormycosis merupakan infeksi jamur oportunistik fulminan yang disebabkan oleh jamur yang termasuk famili Mocoraceae

Merupakan infeksi jamur oportunistik ketiga tersering pada mereka dengan gangguan daya tahan tubuh, setelah jamur kandida dan aspergilus. Penyakit ini sangat ganas dengan risiko menyebabkan kematian yang tinggi; hingga 40% walau sudah diterapi dengan adekuat.

Mukormikosis merupakan kasus yang sangat jarang ditemukan. Sebuah studi di Perancis menuliskan bahwa insiden mukormikosis pada populasi umum sebesar 1,2 per satu juta penduduk per tahun. Studi di Spanyol dan California melaporkan insiden mukormikosis berkisar 0,4-1,7 kasus per satu juta penduduk per tahun.

Normalnya infeksi jamur ini jarang terjadi kecuali bila ditemukan faktor pendukung seperti adanya gangguan hati dan ginjal, anemia, luka bakar, serta malnutrisi berat.

Mukormikosis banyak terjadi pada pasien diabetes melitusdengan kontrol gula darah yang buruk. pengobatannya dengan memberikan antijamur sistemik (amfoterisin B).  (jie)