muncul klaster dharma wanita di riau

Muncul Klaster Dharma Wanita Di Riau, Peneliti : Hanya Dengan Pakai Masker Ribuan Orang Selamat

Kepala Dinas Kesahatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menjelaskan ada 20 orang yang terkonfirmasi COVID-19 dari klaster dharma wanita Pemprov Pekanbaru, Riau.

“Kurang lebih 20 orang pasien terkonfirmasi positif dari klaster dharma wanita,” kata Mimi, dilansir dari Liputan 6, Selasa (1/12/2020).

Salah satu yang terkonfirmasi positif dari klaster dharma wanita ini adalah istri Gubernur Riau Misnarni, yang kemudian menulari Gubernur Riau Syamsuar. Keduanya saat ini menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Pekanbaru.

Mimi menjelaskan sejumlah pejabat yang termasuk klaster dharma wanita ini antara lain Kepala Biro Adpim, Kepala Dinas Kebudayaan beserta istri, Kapala Biro Pembangunan berserta istri.

“Yang terbaru Kadis Perikanan dan istri, kemudian kalau tidak salah Ibu Sekda (Sekretaris Daerah) juga. Itu terbaru dari pemeriksaan yang terkonfirmasi positif,” tambahnya. “Harapan saya tak ada penambahan kasus.”

Pasien dari klaster dharma wanita telah menjalani isolasi, baik mandiri atau di rumah sakit, dan tempat isolasi pemerintah.

“Ada juga yang menempati fasilitas isolasi yang disediakan pemerintah daerah, dan rumah sakit. Sesuai dengan gejala masing-masing yang bersangkutan,” imbuh Mimi.

Para pejabat ini tertular COVID-19 usai para istri mengikuti kegiatan dharma wanita di Kabupaten Bengkalis beberapa waktu lalu.

Terkait dengan banyaknya penambahan kasus positif, Mimi meminta masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan.

“Kami menghimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan,” katanya.

Juru Bicara COVID-19 Riau, dr. Indra Yovi SpP(K) menambahkan, hingga kini belum ada tanda-tanda kasus COVID-19 di Riau melandai, bahkan cenderung tetap tinggi.

Jumlah kasus COVID-19 secara akumulatif kini lebih dari 20 ribu kasus, dan angka pertambahan dan kematian cukup tinggi.

Ribuan nyawa bisa diselamatkan hanya dengan pakai masker

Tentang memakai masker, masih banyak dijumpai masyarakat yang abai bahkan saat beraktivitas di tempat umum. Ini salah satu yang menyumbang angka penambahan kasus COVID-19.

Di akhir November 2020 lalu ilmuwan di Amerika Serikat mengatakan jika 95% orang taat memakai masker, bisa menyelamatkan 130.000 jiwa mulai hari ini hingga Maret 2021.

Peneliti dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington mengatakan bahkan bila hanya 85% orang memakai masker bisa mencegah 96.000 kematian.

Belum lama ini CDC (Centers for Disease Control and Prevention) memperbarui pernyataannya tentang penggunaan masker. Berdasarkan hasi penelitian disimpulkan bila memakai masker juga melindungi pemakainya dari risiko infeksi virus corona.

Sebelumnya CDC menyatakan pemakaian masker relevan untuk mereka yang terinfeksi SARS-CoV-2 tanpa gejala, atau orang sehat yang tidak menyadari bila terinfeksi agar tidak menulari orang lain, yang bertanggung jawab atas lebih dari 50% kasus transmisi.

CDC juga mengatakan, memakai masker akan membantu melindungi ekonomi. Berdasarkan analisa data yang mereka lakukan, peningkatan pemakaian masker hingga 15% bisa mencegah kebutuhan dilakukannya lockdown dan membantu mengurangi kerugian ekonomi hingga satu triliun dollar. (jie)