infeksi saluran kemih obat dan pencegahan
ISK_obati_sampai_tuntas

Mengobati Infeksi Saluran Kemih Harus Tuntas

Mengobati infeksi saluran kemih harus sampai tuntas, meski gejala atau keluhan yang dirasakan sudah hilang. Disarankan untuk segera ke dokter bila mengalami keluhan infeksi saluran kemih (ISK). “Untuk pengobatan, biasanya dokter memberi antibiotik. Meski infeksi bukan disebabkan oleh kuman (bakteri), seringnya telah terjadi infeksi oleh kuman,” papar dr. Johan R. Wibowo, Sp.U, dari RS Omni Pulomas, Jakarta.

Ada kalanya diperlukan sampel (contoh) urin, untuk diperiksa kuman penyebab infeksi. Hal ini tidak harus selalu dilakukan, karena membutuhkan waktu dan biaya tambahan.

Mengobati infeksi saluran kemih

Antibiotik perlu diminum sesuai petunjuk dokter, dan harus diminum beberapa hari sampai habis. Jangan menganggap antibiotik tidak perlu lagi diminum, karena keluhan sudah reda. Perilaku seperti ini membuat pengobatan tidak tuntas; kuman masih tersisa, dan akan menjadi resisten (tahan) terhadap antibiotik standar. Itu sebabnya, mengobati infeksi saluran kemih harus sampai tuntas. 

Untuk kasus ringan, biasanya dokter akan langsung meresepkan antibiotik standar. Namun bila ISK sudah berulang, ini tanda bahwa kuman tidak merespon pengobatan standar. Perlu diketahui  pasti, kuman apa yang menyebabkan ISK sehingga bisa diberikan obat yang cocok untuk membasmi kuman dimaksud. Pada kasus seperti ini, biasanya dibutuhkan pemeriksaan urin.

Selain antibiotik, “Biasanya dokter juga memberi antiradang, untuk menghilangkan gejala anyang-anyangan.” Radang adalah reaksi tubuh saat terjadi infeksi. Ini yang menimbulkan nyeri dan bengkak. Obat antiradang umumnya juga bekerja sebagai analgesik (pereda nyeri/pain killer).

Pertolongan pertama

Nyeri akibat ISK bisa sangat menyiksa. Bagaimana pertolongan pertamanya? “Minum pain killer jenis apapun yang ada di rumah. Obat yang dibeli diwarung pun boleh,” jawab dr. Johan. Terutama bila keluhan muncul di malam hari, yang agak menyulitkan bila langsung ke dokter. Konsumsi analgesik (misalnya parasetamol) akan membuat nyeri reda atau berkurang selama +6 jam. Yang penting, atasi dulu nyeri, setelah itu segera ke dokter untuk mengobati infeksi saluran kemih.

Mengompres bagian yang nyeri (perut bawah, pinggang atau punggung bawah) dengan kompres hangat, ditengarai dapat membantu meredakan nyeri. Hangat menimbulkan rasa rileks dan nyaman, sehingga rasa nyeri berkurang. Bisa digunakan kompres hangat dari karet, botol berisi air panas yang dilapis handuk, atau bantal listrik bila tersedia di rumah.

Beberapa literatur menyarankan untuk banyak minum, agar kuman bisa ikut terbuang bersama urin. “Boleh banyak minum, asal kuat. Kalau minum banyak tapi tidak minum pain killer, akan tersiksa karena akan sakit tiap kali kencing,” ujar dr. Johan.

Obat dan bahan pangan yang bersifat diuretik seperti teh dan kopi, perlu dihindari. Diuretik akan menarik cairan dari tubuh dan membuangnya melalui urin, membuat kita sering buang air kecil (BAK). Dalam kondisi ISK, tentu sangat menyiksa bila bolak-balik ke kamar mandi.

Ada anggapan di masyarakat untuk minum air soda saat mengalami anyang-anyangan. Menurut dr. Johan, hal itu belum pernah diteliti secara ilmiah, sehingga manfaatnya belum terbukti. “Kalau sakit, hilangkan dulu sakitnya; cukup dengan pain killer. Setelah itu baru ditangani penyakitnya,” tandasnya.

Sering pula dianjurkan untuk minum jus cranberry. Secara praktis, hal; itu agak merepotkan karena buah cranberry bukan buah asli Indone sia. Beberapa studi yang meneliti efek jus cranberry menunjukkan hasil yang bervariasi. Sebuah ulasan tahun 2012 yang mengevaluasi 24 studi menemukan, jus cranberry tidak signifikan mengurangi insiden ISK. Namun, warna merah pada buah beri yang mengandung proanthocyanidins dapat mencegah E. coli sebagai bakteri penyebab utama ISK, menempel ke dinding kandung kemih. Cranberry dalam bentuk ekstrak dinilai lebih efektif, ketimbang jus. Studi lain menemukan, ekstrak cranberry tidak membantu mengobati ISK yang sudah terjadi, tapi dapat mencegah ISK berkembang lebih jauh.

Beberapa studi menemukan, probiotik cukup efektif meredakan infeksi. Secara umum, probiotik membantu mengoptimalkan sistem imun sehingga lebih kuat dalam melawan infeksi. Manfaat lain, probiotik merangsang pertumbuhan kembali bakteri bermanfaat di dalam tubuh, yang mati akibat konsumsi antibiotik. Tidak jarang, konsumsi antibiotik menimbulkan masalah baru berupa diare oleh infeksi C. difficile, karena begitu bakteri bermanfaat di usus mati, pertahanan alami usus berkurang; mikroba pathogen merajalela dan menimbulkan infeksi. Konsumsi probiotik bisa mencegah hal ini terjadi.

Mencegah ISK

Mencegah lebih baik daripada mengobati infeksi saluran kemih. Pencegahan perlu dilakukan bagi yang belum pernah mengalami ISK maupun yang sudah pernah mengalaminya, agar tidak terjadi infeksi baru. Jaga selalu kebersihan daerah kemaluan. Ganti pakaian dalam sedikitnya dua kali sehari. Sebaiknya mengenakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun, yang dapat menyerap keringat sehingga mencegah area V menjadi lembab. Cuci bersih pakaian dalam, bila perlu menggunakan antiseptik atau bahan pemutih (bleach). Hal ini dinilai efektif membunuh mikroba berbahaya yang melekat pada pakaian dalam.

Saat haid, ganti pembalut secara berkala, idealnya tiap 4-6 jam, untuk mencegah kuman berkembang di pembalut. Bila mengalami keputihan patologis (keputihan disertai keluhan gatal dan bau), segera ke dokter dan obati hingga tuntas.

Saat membasuh dan/atau mengeringkan daerah miss V, lakukan dari depan ke arah belakang, sehingga tidak terjadi perpindahan kuman dari vagina/anus ke lubang saluran kemih. Sangat disarankan untuk BAK atau membersihkan area genital, sebelum dan segera setelah berhubungan seksual.

Penuhi kebutuhan cairan sesuai anjuran +8 gelas/hari. Jangan sampai tubuh kurang cairan karena akan membuat urin pekat, dan meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Urin yang dihasilkan dari kecukupan cairan, juga akan membantu ‘mengencerkan’ dan mengeluarkan kuman yang mungkin ada di saluran kemih. Dan, jangan pernah menahan pipis. (nid)