infeksi gonore pilek pada kelamin bisa sebabkan infertilitas
infeksi menular seksual gonore pilek pada kelamin

Mengenal Gonore, ‘Pilek’ Pada Kelamin Yang Bisa Sebabkan Infertilitas

Salah satu infeksi menular seksual yang kerap terjadi adalah ‘pilek’ kelamin, atau dalam bahasa medis disebut gonore (GO). Walau berbahaya, penyakit ini bisa dengan gampang disembuhkan. Tetapi masih banyak orang yang belum paham tentang gonore penyebab ‘pilek’ pada kelamin yang bisa sebabkan infertilitas.

GO disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Hanya dapat menular dari orang ke orang. Bakteri ini ditularkan ketika melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka, baik secara vaginal maupun anal. Bahkan, dapat menular dari ibu kepada anak selama proses persalinan normal.

Dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia menjelaskan menurut data WHO (tahun 2018) terdapat 98 juta kasus baru gonore. Terjadi peningkatan yang tajam dibanding pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar 62 juta kasus (tahun 1999) dan 88 juta kasus (tahun 2005).

“Diperkirakan terdapat sekitar 2 juta kasus baru di Indonesia setiap tahunnya,” katanya dalam temu media secara virtual pada Rabu (5/8/2020).

Data menyebutkan GO merupakan penyakit menular seksual ke-2 terbanyak setelah Chlamydia. Infeksi gonore yang dibiarkan berkembang, atau yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati secara benar dapat menyebabkan komplikasi dari ringan hingga berat.

“Infeksi gonore berat dan lanjut pada wanita bahkan dapat menyebabkan menular pada bayi saat proses melahirkan, dan berisiko menyebabkan infertilitas (kemandulan),” imbuh dr. Anthony.

Gejala dan komplikasi

Infeksi gonore bisa menimbulkan gejala yang khas (pada pria) atau tanpa gejala (pada wanita).

Gejala khas berupa munculnya nanah berwarna putih kehijauan di ujung penis – biasanya meninggakan bekas/bercak di celana dalam, disertai rasa sakit saat berkemih. Dan, lubang kemih bengkak dan merah.

Sementara pada wanita karena tidak bergejala biasanya terdeteksi saat istri ikut diperiksa setelah sang suami didagnosis GO. Atau, infeksi sudah menyebabkan komplikasi sehingga muncul gejala.

Komplikasi pada pria antara lain infeksi saluran sperma, prostat, saluran dubur atau infeksi tenggorokan. Pada wanita penyebaran penyakit bisa mengakibatkan infeksi mulut rahim, kelenjar bartholini (kelenjar penghasil lemak di bibir labia), saluran dubur, saluran telur dan radang panggul.  

“Pada umumnya, sama seperti kasus penyakit infeksi menular seksual lainnya, rasa malu selalu menjadi kendala bagi pasien untuk mulai dan menjalani pengobatan. Padahal infeksi gonore bila didiagnosis dan mendapat terapi dengan benar dan tepat, maka masa pengobatan cukup singkat dan penyembuhan akan bersifat tuntas,” terang dr. Anthony.

Pengobatan menggunakan antibiotik jangka pendek. Namun banyak terjadi, karena penderita sudah mengalami perbaikan gejala, pengobatan tidak dilanjutkan. Ini berbahaya, selain bakteri tidak sepenuhnya mati, juga berpotensi menjadi kebal (resisten) terhadap antibiotik.

Pencegahan gonore

Penyakit ini menular melalui hubungan intim, termasuk seks oral atau anal. Oleh karena itu, cara pencegahan penyakit ini adalah melakukan hubungan intim yang aman, yaitu dengan menggunakan kondom atau tidak bergonta-ganti pasangan.

Meskipun tidak ada pengobatan rumahan untuk mengelola penyakit menular seksual, gaya hidup berikut dapat membantu mencegah gonore:

  1. Menggunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seks.
  2. Tidak ganti-ganti pasangan seks.
  3. Batasi kontak seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi.
  4. Cegah dengan melakukan vaksin HPV sebelum berusia 26 tahun.
  5. Bila merasa terinfeksi, hindari kontak seksual dan periksa ke dokter. (jie)