Makna Bahan Babi dan Organ Manusia dalam Vaksin | OTC Digest

Makna Bahan Babi dan Bahan Manusia dalam Vaksin MR

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, vaksin MR (Mumps/campak dan Rubella) mengandung babi dan organ manusia. Namun jangan keburu panik. “Membuat vaksin tidak seperti membuat jus buah. Jambu dan sirsak dipotong-potong, dimasukkan ke blender. Pembuatan vaksin tidak begitu,” ujar Nanung Danar Dono, Ph.D., Direktur Halal Centre Fakultas Peternakan UGM, dalam pesan singkat yang diterima OTC Digest.

Menggunakan bahan dari babi maksudnya, dalam tahap persiapan media pembiakan beberapa jenis vaksin, reaksi dipercepat menggunakan enzim tripsin babi. Enzim bukanlah daging atau lemak.

“Tripsin ini hanya sebagai biokatalisator. Setelah media siap dipakai, tripsin tadi dihilangkan lagi. Pencucian dilakukan miliaran kali secara mekanik, bukan manual,” ujar Nanung.  Prosesnya selama 8-10 tahun, sehingga elemen tripsin sudah tidak terlacak lagi. Setelah media siap dan bersih dari elemen tripsin, bibit kuman baru dikembangbiakkan.

Oleh sebab itu, “Jika dianalisis dengan alat yang super canggih pun, tidak akan ditemukan elemen atau unsur dari babi di fisik vaksin.”

Ibarat menanam ketela, sebelum batang pohon ketela ditancapkan, tanah harus digemburkan dengan cangkul. “Setelah tanah gembur, cangkul dibawa pulang. Batang pohon ketela kemudian ditancapkan pada tanah gembur tadi. Ajaib, tiga bulan berikutnya, di sekitar akar ketela tadi muncul umbi yang besar-besar. Apakah di umbi tadi masih ada partikel cangkulnya?” papar Nanung.

Adapun makna istilah menggunakan bahan dari janin manusia adalah janin manusia yang gugur karena penyakit rubella (misalnya) diambil. “Kuman lalu diambil dari tubuh janin tadi. Setelah itu, kuman rubella tadi dipakai untuk membuat vaksin MR. Jadi bukan dari janin yang digugurkan, tapi dari janin yang gugur karena kuman rubella,” terang Nanung. Janin yang gugur hanya sebagai pembawa kuman.

Setelah kuman dibuat dalam proses pembuatan vaksin, diyakini tidak ada unsur dari manusia di dalam vaksin tersebut. (nid)