Kolesterol, Penjahat atau Malaikat | OTC Digest

Kolesterol, Penjahat atau Malaikat

Banyak orang beranggapan bahwa kolesterol itu buruk. Pandangan itu tidak 100% benar. Sejatinya tubuh kita tetap membutuhkan kolestero dalam jumlah tertentu. Kolesterol pun terdiri dari tiga bagian berbeda.

Dalam istilah ilmiah, kolesterol adalah kelompok senyawa sterol; kombinasi steroid dan alkohol. Sedangkan menurut istilah awam, kolesterol adalah zat lemak yang beredar dalam darah, berwarna kekuningan seperti lilin.

Secara alami, tubuh memenuhi kebutuhan kolesterol melalui sintesis endogen (dalam tubuh), yang terjadi di usus dan kulit, dan terutama di hati. Asetil-KoenzimA (asetil-koA) merupakan poin pertama dari biosintesis kolesterol. Sintesis kolesterol ini dikontrol oleh regulasi enzim HMG-KoA reduktase.

Sebagai zat lemak, kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Agar dapat dikirim ke seluruh tubuh, kolesterol perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai ‘pembawa’ kolesterol dalam darah.

“Hanya sekitar seperempat kolesterol yang didapat dari makanan, tiga perempatnya diproduksi secara alami oleh tubuh,” ujar Prof. Dr. Budhi Setianto, SpJP.

Jenis kolesterol

HDL  (high-density lipoproteins). HDL merupakan kolesterol ‘baik’ yang membawa lipoprotein dengan kerapatan tinggi. HDL bersifat anti-arterogenik (menghambat pembentukan plak).

Fungsi utama HDL adalah membawa kolesterol bebas di dalam pembuluh darah dan kemudian mengeluarkannya lewat empedu. Dengan demikian penimbunan kolesterol di dinding pembuluh darah menjadi berkurang.

LDL (low-density lipoproteins). LDL merupakan kolesterol ‘jahat’ yang membawa lipoprotein dengan kerapatan rendah. Berlawanan dengan HDL, LDL bersifat arterogenik (mudah melekat pada dinding pembuluh darah) sehingga menyebabkan penumpukan lemak dan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis).

Kadar LDL di dalam darah bergantung dari lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh. Semakin banyak lemak jenuh yang masuk, semakin menumpuk pula LDL. Hal ini disebabkan LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut.

Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga dari karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar trigliserida ini akan meningkat bila mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan.

Fungsi kolesterol

Bagian penting sel

Kolesterol diperlukan untuk menyusun sel, jaringan, serat saraf dan komponen penting tubuh lainnya. Kolesterol juga membantu membangun dan mempertahankan membran sel, yang membuat dinding sel lebih kuat. Termasuk membantu sel melindungi diri dari benda asing dan membangun kekebalan.

Menjaga kesehatan otak

Studi terbaru Karolinska Institute menyebutkan, kolesterol berperan penting dalam pembentukan sel otak. Hasil studi tersebut memperlihatkan pembentukan saraf penghasil dopamin atau hormon kebahagiaan.

Pertumbuhan otak bergantung atas aktifnya reseptor khusus di otak, dalam hal ini oleh satu bentuk oksidasi kolesterol yang disebut oxysterol.  

Bahan dasar hormon

Kolesterol berperan penting dalam proses biokimia, seperti sintesa hormon steroid. Juga membantu produksi hormon, yang diperlukan untuk pertumbuhan.

Kolesterol merupakan bahan dasar utama pembentukan vitamin D dan hormon reproduksi, yaitu progesteron, estrogen dan testosteron. (puj- jie)