Empat Tipe “Multiple Sclerosis” | OTC Digest

Empat Tipe “Multiple Sclerosis”

Ada beberapa tipe multiple sclerosis (MS). Ada tiga tipe utama, tapi sebenarnya ada tipe keempat. Tiga tipe itu yakni relapsing-remitting (RR), secondary progressive (SP) dan primary progressive (PP). Tipe keempat disebut progressive-relapsing (PR). “Yang paling sering adalah tipe RR,” terang dr. Riwanti Estiasari, Sp.S, staf pengajar di Departemen Neurologi FK Universitas Indonesia. Diperkirakan, kejadiannya 85% dari keseluruhan kasus MS.

Pada tipe RR (hilang-timbul), semua gejala akan muncul pada fase relaps, dan membaik atau hilang pada fase remisi. “Pada fase remisi, pasien bisa berjalan lagi, semua menjadi normal seperti biasa. Namun, akan timbul serangan lagi,” tutur dr. Riwanti. Ini yang kadang membuat pasien MS merasa bahwa mereka tidak sakit; karena dalam kondisi remisi, mereka tampak sehat. Fase remisi juga bisa menjadi salah satu penyulit untuk menegakkan diagnosis. Misalnya pasien mengalami relaps, dan baru ke dokter saat remisi. Begitu diperiksa, hasilnya bisa bagus sehingga dokter tidak mendiagnosis dengan tepat.

Bila tidak diobati, sekitar 50% pasien RR berkembang menjadi SP dalam satu dekade setelah diagnosis. Tetap ada fase relaps dan remisi, tapi makin lama makin memburuk (progres). “Misalnya gangguan keseimbangan makin berat,” ucap dr. Riwanti. Hal ini akan mengarah pada ketidakmampuan fungsi tubuh pasien yang sifatnya progresif, dan sering disertai kekambuhan yang terus menerus.

PP didiagnosis pada sekitar 10% pasien MS di awal penyakit. Pada tipe ini, penyakit terus berkembang dengan nyata, tanpa relaps atau remisi yang jelas. Bisa dibilang tidak ada serangan yang parah, hanya ada serangan-serangan kecil yang terus memburuk. Akan terjadi akumulasi pemburukan dan ketidakmampuan, yang membuat kondisi penderita MS makin buruk. MS jenis ini terjadi seimbang antara laki-laki dan perempuan, dan biasanya gejala mulai muncul di usia 35-39 tahun.

Tipe terakhir PR merupakan bentuk yang paling jarang, hanya sekitar 5% dari seluruh pasien MS. Pasien MS mengalami fase relaps dan remisi yang jelas, dengan pemburukan penyakit yang tampak nyata.

Sekitar 10-20% pasien MS memiliki bentuk penyakit yang ‘ringan’. Dalam arti hanya mengalami gejala ringan dan sedikit progresi. Namun studi jangka panjang menunjukkan bahwa dapat terjadi progresi pada beberapa orang, setelah 10-20 tahun. Sekitar 1% pasien  menderita MS agresif yang berkembang sangat cepat.

Diagnosis tipe MS harus dilakukan dengan tepat, karena pengobatannya berbeda. Untuk menilainya, dokter perlu melihat dari gambaran klinisnya. (nid)

 

MS dan Kehamilan

 

Perempuan yang mengalami MS bisa hamil dengan aman. Secara umum, kehamilan tidak memengaruhi MS dalam jangka panjang. Malah, sering gejala MS membaik selama kehamilan. Namun perlu diperhatikan, 20-40% perempuan mengalami relaps dalam beberapa bulan setelah melahirkan. (nid)

 

 

Baca juga: Pengobatan, Terapi Utama dan Suportif

Ilustrasi: Pixabay