Cegah Radang Endoftalmitis Pasca Operasi Katarak | OTC Digest

Cegah Radang Endoftalmitis Pasca Operasi Katarak

Katarak adalah operasi mata yang paling banyak dilakukan. Dengan operasi katarak, penglihatan pasien yang semula memburuk dapat pulih kembali. Malah, pasien dapat terhindar dari kebutaan.

Operasi katarak harus berlangsung dalam kondisi yang benar-benar steril, untuk mencegah masuknya kuman dalam proses operasi. Darwan M Purba, dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC) Kedoya, mengungkapkan 90 % endoftalmitis (peradangan berat bola mata karena infeksi) terjadi akibat operasi mata katarak.  

Namun angka kejadian endoftalmitis tergolong rendah. Studi American Academy of Ophthalmology menyatakan, satu dari seribu penderita katarak mengalami infeksi pasca-operasi. Di India, negara yang memiliki kemiripan geografis dan sosial ekonomi dengan Indonesia, angka kejadian endoftalmitis mencapai 0,05%.

Berbeda dengan mata merah biasa (konjungtivitis) yang terjadi di luar bola mata, endoftalmitis terjadi di dalam bola mata. Menurut dr. Purba, SpM, endoftalmitis adalah infeksi mikroba berupa peradangan berat pada seluruh jaringan bagian dalam mata (intraocular), yang mengenai dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid.

Retina dan koroid merupakan organ vital di mata. Kerusakan pada kedua bagian ini,  dapat menyebabkan kebutaan. “Bisa dikatakan seluruh bagian dalam mata bernanah. Ini malapetaka yang paling ditakuti dokter mata,” jelas dr. Purba.

Mata menjadi sangat merah disertai rasa sakit yang luar biasa, sensitif pada cahaya bahkan sampai tidak bisa melihat. Penyebabnya multifaktorial.

Mikroba masuk ke bola mata karena peralatan operasi yang terkontaminasi jamur, virus, bakteri atau parasit. Lama operasi mata sebelumnya juga berpengaruh terhadap kemungkinan masuknya kuman. Higienitas pasien ikut berperan pada risiko endoftalmitis.

Infeksi bisa terjadi dalam periode satu hari sampai satu minggu, tergantung ganas-tidaknya bakteri yang masuk. Juga tergantung daya tahan pasien. Jika pasien sehat, jarang terjadi infeksi.

“Kebanyakan terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, karana daya tubuhnya rendah,” jelas dr. Purba.

Satu-satunya cara mengatasi endoftalmitis adalah dengan operasi vitrektomi, untuk mengeluarkan nanah di bola mata. “Mata dapat tertolong asal segera dioperasi. Harus dalam hitungan jam (sejak gejala endoftalmitis muncul), kalau sudah lewat hari, tidak ada gunanya dioperasi,” tambah dr. Purba. 

Rata-rata, penglihatan pasien berangsur membaik dalam dua hari pasca-operasi vitrektomi. Kondisi berbahaya ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan.

Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan mata yang baru saja dioperasi. Gunakan obat tetes mata sesuai anjuran dokter. Keluarga juga perlu turut menjaga pola hidup bersih pasien. (jie)