bioskop akan kembali dibuka amankah

Bioskop Akan Kembali Dibuka, Yakin Sudah Aman?

Seperti industri lainnya, bioskop adalah salah satu yang ‘terkapar’ oleh COVID-19. Setelah menutup pintunya sejak WHO menyatakan kondisi pandemi global, kini pemerintah provinsi DKI Jakarta berencana mulai membuka kembali bioskop. Satgas penanganan COVID-19 pun memberikan rekomendasi bioskop akan kembali dibuka. Tetapi apakah benar-benar sudah aman untuk menonton film bioskop?

Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito, MSc, PhD, mengatakan pembukaan aktivitas sosial dan ekonomi – termasuk bioskop – harus memperhatikan aspek kesehatan serta kesiapan fasilitas pendukungnya.

Ada beberapa persyaratan bagi pengelola bioskop dan penonton yang wajib dipatuhi. Untuk pengelola bioskop, “Lakukan skrining usia dan kondisi kesehatan pengunjung. Yang diperbolehkan adalah usia 12 – 60 tahun, dan dalam keadaan sehat serta tidak memiliki penyakit penyerta,” katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (26/8).

Selain itu memberlakukan pembelian tiket secara daring (online) dan menetapkan kapasitas penonton < 50%. Membuat penanda antrean dengan jarak 1,5 meter antarindividu saat masuk dan keluar area bioskop.

“Semua pengunjung dan petugas wajib mengikuti protokol kesehatan (3M). Saat di dalam ruangan teater penonton dan petugas disarankan menggunakan face shield,” imbuhnya.

Pengelola wajib memeriksa suhu pengunjung di pintu masuk, menentukan pintu masuk dan keluar yang berbeda, menyediakan fasilitas cuci tangan, menyediakan masker, membersihkan gagang pintu dan permukaan benda-benda yang rawan disentuh minimal satu jam sekali.

Pada area berisiko tinggi, misalnya ruang dengan sistem tata udara dan ventilasi mekanik, lakukan peningkatan jumlah udara segar dan laju sirkulasi udara dengan melengkapi filtrasi dengan HEPA/MERV-13, menambahkan pembersih udara portable, menjalankan sistem tata udara lebih lama, baik sebelum dan setelah jam buka.

Selain itu untuk pengunjung bioskop, “Untuk langsung pulang dan tidak berkumpul setelah pertunjukan film. Untuk aktivitas di dalam ruang teater – selain menggunakan face shield – tidak dianjurkan berbicara, tertawa, makan dan minum,” kata Prof. Wiku.

Pengelola bioskop disarankan melakukan pengawasan kepatuhan penonton menggunakan monitor infrared di dalam ruangan teater. Sanksi berupa penghentian pertunjukan film bila ada penonton yang tidak patuh.

Termasuk berisiko tinggi

Pembukaan kembali bioskop juga terjadi di beberapa wilayah di Amerika Serikat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pergi ke bioskop termasuk aktivitas dengan risiko penularan COVID-19 tinggi.

“Ini karena bioskop membawa orang-orang ke dalam ruangan dan berada dalam jarak dekat untuk waktu yang lama,” kata Anne Rimoin, PhD, MPH, professor epidemiologi di UCLA Fielding School of Public Health.

Kemungkinan penularan di dalam bioskop mirip dengan restoran tertutup. Dilansir dari Health, Carol A. Winner, MPH, mengatakan, “Walau orang lebih sedikit berbicara saat di bioskop, masker bisa saja terlepas. Bahaya datang saat mereka tertawa, batuk atau bersin, dan kemudian mencoba untuk berbicara dengan temannya walau berjarak 1,5 meter.”

Dengan segala pencegahan dan protokol yang dilakukan pengelola bioskop risiko penularan tetap ada. Tetapi bila Anda tetap ‘kebelet’ ingin ke bioskop, Prof. Rimoin menyarankan untuk memilih bioskop yang secara ketat membatasi penontonnya, memiliki ruang teater luas, dan gunakan masker setiap saat.

“Selalu pakai masker. Jangan buka masker untuk makan atau minum di dalam ruangan. Saya juga tidak merekomendasikan menggunakan toilet,” imbuhnya.

Berhati-hati tidak berakhir saat Anda meninggalkan bioskop. CDC merekomendasikan bahwa siapa pun yang melakukan aktivitas berisiko lebih tinggi - seperti pergi ke bioskop – disarankan tetap berada di rumah selama 14 hari ke depan, menghindari kontak dengan orang-orang yang memiliki kondisi mendasar yang membuat mereka berisiko terkena COVID-19, dan melakukan tes virus COVID-19. (jie)